SANGATTA – Persatuan Ski Air dan Wakeboard Indonesia (PSAWI) Kutai Timur (Kutim), gencar melaksanakan latihan demi meraih target lima emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim di Kutim Desember 2018 mendatang.
Adapun nomor-nomor yang dipertandingkan dalam Porprov berjumlah 12 kategori, yakni Perorangan Slalom Putra, Perorangan Slalom Putri, Perorangan Trick Putra, Perorangan Trick Putri, Perorangan Jumping Putra, Perorangan Jumping Putri, Perorangan Wakeboard Putra, Perorangan Wakeboard Putri, Overall Team Ski Putra, Overall Team Ski Putri, Beregu Campuran Ski dan Beregu Campuran Wakeboard.
Ketua PSAWI Kutim, Maswar mengatakan bawha ia akan mengikutsertakan sebanyak 12 atlet, yakni sembilan putra dan tiga putri, namun berbeda-beda kategori kelas.
“Saya sangat optimistis untuk dapat meraih lima emas. Pasalnya saya memiliki beberapa atlet andalan dari beberapa kelas yang berbeda. Baik peserta putra maupun putri,” ujarnya saat ditemui, Kamis (15/3).
Target lima emas itu berasal dari Perorangan Trick, Slalom, Wakeboard dan Jumping. Menurutnya target tersebut tidak akan tercapai jika tidak ada latihan khusus. Ia mengatakan jadwal latihan mandiri rutin dilakukan oleh seluruh atletnya.
“Semuanya harus berimbang. Jika punya target sebanyak itu, berarti latihanpun intens kami lakukan. Seperti dua hari latihan fisik, satu hari latihan skil. Jadi totalnya seminggu harus tiga kali dilaksanakan,” ujar Away sapaan akrabnya.
Ia menceritakan kendala yang kerap dialaminya. Salah satunya anggaran. Hal tersebut menjadi permasalahan yang cukup memberatkan. Menurutnya persiapan baru mencapai sekira 40 persen. Jika renovasi venue dapat diselesaikan, maka persiapan porprov akan meningkat menjadi 80 persen. Selain itu, dirinya mengakui minimnya koordinasi dan respon dari perusahaan yang menjadi ayah angkat cabang olahraga tersebut.
“Semua masih belum jelas, mengenai venue sudah kami ajukan. Kemungkinan akan segera dikerjakan. Selain itu, perihal ayah angkat cabor kami masih belum memberi kepastian. Jadi kami masih sedikit kebingungan, terutama anggaran,” katanya.
Atlet Wakeboard, Fahlevi mengungkapkan dirinya terus laksanakan latihan bersama para atlet lain. Dirinya merasakan tidak totalitasnya latihan yang dijalaninya. Pasalnya peralatan milik Kutim masih sangat minim.
“Saya memang optimis untuk meraih lima emas, namun jika latihannya begini terus maka sedikit membuat kami kesulitan. Tidak bermaksud untuk mengeluhkan keadaan, hanya saja kami masih belum memiliki speedboat yang standar. Tetapi hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami untuk berlaga sebagai tuan rumah Porprov kali ini,” katanya.
Dia menceritakan kondisi venue saat ini terbilang kurang aman. Hal tersebut dikarenakan adanya biota air yang cukup buas menghuni perairan polder. Sehingga mereka berencana akan menggelar TC di luar kota selama kurang lebih 28 hari.
“Kami sudah melakukan rapat untuk memindahkan buaya yang ada di polder. Kemungkinan akan memanggil pawangnya untuk pengamanan. Ya, hewan buas tersebut membuat kami merasa was-was saat berlatih. Jadi pengurus akan memberikan kami waktu untuk berlatih intensif di luar Kutim,” bebernya.
Fahlevi berharap seluruh atlet lebih diperhatikan, agar tercapainya tujuan dan membawa nama baik daerah.
“Kami hanya butuh perhatian, jika ada support maka kami akan semangat. Sehingga dapat mengharumkan Kutim,” tutupnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: