BONTANG – Persiapan cabang olahraga (cabor) sofbol dan bisbol untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kaltim ke-VI telah dimulai. Saat ini latihan rutin telah digulirkan, dengan jadwal dalam satu minggu mencapai empat kali latihan. Latihan keras ini bertujuan untuk mengejar patokan target medali. “Kami patok target medali perak. Karena di Porprov Kaltim sebelumnya kami dapat perak. Nah, tahun ini mudah-mudahan bisa bertahan, tapi lebih bagus lagi kalau emas,” kata Ketua Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) Bontang, Herman Turkie, kemarin (30/3).
Herman mengatakan, untuk memaksimalkan kondisi atlet, sesi latihan keras sudah dimulai di dua tempat, yakni Lapangan Sofbol PT Badak NGL dan PT Pupuk Kaltim. “Masing-masing lapangan dua hari, kalau di lapangan PT Badak itu Senin dan Rabu, kalau di PKT itu saya lupa, tetapi juga dua hari,” kata Herman.
Namun, dipastikan menjelang perhelatan porprov nantinya jadwal latihan mengalami perubahan. Pasalnya, intensitas latihan bakal ditambah lagi. Ajang latihan ini juga menjadi proses seleksi. Bulan depan, nama atlet yang terjaring akan diumumkan oleh perbasasi.
Rencananya, sebanyak 84 atlet akan didaftarkan mengikuti porprov. Rinciannya, 20 atlet putra sofbol, 20 atlet putri sofbol, 22 atlet putra bisbol, serta 22 atlet putri bisbol. “Komposisi atlet itu 90 persen kategori junior,” kata dia.
Dikatakan Herman, peraturan untuk porprov kali ini setiap kontingen boleh menyertakan tiga pemain seniornya. Akan tetapi dari jumlah tersebut dipastikan merupakan atlet Bontang. “Sehingga nanti di lapangan akan ada perpaduan antara senior dengan junior,” tuturnya.
Sektor pelatih, saat ini masih menggunakan jasa tenaga lokal. Namun tidak menutup kemungkinan skema tersebut berubah. “Kalau ada dananya rencana memanggil pelatih dari luar Bontang,” terangnya.
Setelah proses penetapan pemain, dijadwalkan Perbasasi Bontang akan melakukan pemusatan latihan. Agendanya tiga bulan sebelum pelaksanaan Porprov, training center (TC) digeber. “Karena masih ada yang masuk tim nasional (timnas) sofbol bernama Hermansyah jadi belum bisa ditetapkan. Bontang satu orang saja yang mewakili Indonesia,” ungkapnya.
Kendala yang dihadapi oleh Perbasasi Bontang dalam kesiapan porprov ialah dana. Diakui Herman, tim sofbol Bontang batal mengikuti pra-porprov akibat tidak adanya biaya.
Bahkan proses seleksi di Samarinda menggunakan dana pribadinya. Meskipun ia tidak merincikan total anggaran yang telah keluar. “Kendalanya dana sudah pasti,” kata dia.
Dikatakannya, hingga kini Perbasasi Bontang belum menerima dana pembinaan dari KONI Bontang. Berdasarkan tahun lalu totalnya senilai Rp 15 juta. Ia mendapat informasi jikalau dana itu sudah dicairkan. “Tidak jelas itu soalnya ada pengurus cabor lain sudah menerima,” keluhnya.
Menurutnya TC nanti membutuhkan biaya besar. Pos anggaran yang dirasa utama ialah pembelian kostum dan perlengkapan pertandingan seperti bola dan sarung tangan. “Sudah kami susun jumlah kebutuhan anggarannya, tetapi saya lupa, yang jelas puluhan juta lebih,” pungkasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: