Salah satu mimpi besar almarhum, Achmad Amins saat menjadi wali kota Samarinda adalah menyelesaikan mega proyek Jembatan Mahkota II yang membentang antara Sungai Kapih Kecamatan Sambutan dengan Kelurahan Simpang Pasir Palaran.
Baca Juga: INNALILLAHI… BERITA DUKA!! ACHMAD AMINS MENINGGAL DUNIA
Jembatan bernilai ratusan miliar yang melintang di atas Sungai Mahakam tersebut sudah direncanakan Pemkot Samarinda sejak 2001 alias 16 tahun lalu. Pemancangan tiang pertama dilakukan 26 Juni 2003 oleh gubernur (saat itu) Suwarna dan masa kepemimpinan Wali Kota Achmad Amins. Jembatan ditarget rampung 2005.
Baca Juga: AHMAD AMINS GAGAL GINJAL SEJAK LAHIR
Faktanya, karena berbagai kendala pendanaan, baru di era Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dua sisi jembatan benar-benar terhubung di akhir Mei 2016 lalu. Bahkan, di akhir Desember 2016 secara fisik Jembatan Mahkota II sudah rampung. Namun urung dilintasi kendaraan karena belum dilakukan tes beban.
Jadwal pelaksanaan tes beban sudah diberikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU dan PR), Basuki Hadimuljono kepada Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang di Semarang, Sabtu (7/1) lalu.
“Insya Allah tanggal 12 Januari tes bebanJembatan Mahkota II. Ini disampaikan Pak Menteri PU dan PR saat kami bertemu Semarang. Mohon doa warga Samarinda,” ucap Syaharie Jaang.
Menurut Jaang, tes beban atau loading test yang dijadwalkan 12 Januari itu akan dilakukan oleh Komisi Keamanan Jalan Terowongan Jembatan (KKJTJ) Kementerian PU dan PR. “Hasil tes beban ini menjadi rekomendasi dan bukti bahwa jembatan sudah bisa dibuka. Untuk itu mohon doanya tes bisa berlangsung lancar dan hasilnya sesuai rencana,” tandasnya.
Meski sudah rampung, namun Jembatan Mahkota II masih menyisakan beberapa pekerjaan. Bahkan pekerjaan itu masih memerlukan anggaran yang cukup besar. Yakni, pembangunan sisi pengaman pilar jembatan yang menghubungkan Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, dengan Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran itu.
Karena itu, Pemkot Samarinda mengajukan permohonan dukungan dana kepada Pemprov Kaltim di APBD 2017. Pengerjaan sisi pengaman tersebut di antaranya perkuatan tiang utama berupa fender atau pengaman.
“Kita belum full melaksanakan itu. Kalau kita tidak buat, habis nanti ditabrak ponton. Seperti di Jembatan Mahakam,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Samarinda, Ahmad Husein.
Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan guna memastikan agar megaproyek yang bernilai ratusan miliar itu tetap kokoh berdiri hingga ratusan tahun. Selain itu, tiang pendekat di sisi Palaran juga perlu diberi pengamanan. Kemudian tepi sungai yang berada di dua sisi jembatan tersebut juga diberi pasangan batu sekaligus penurapan guna menahan longsor. Selain itu jembatan tersebut juga perlu lampu. “Ya mudahan kita dibantu biar cepat selesai,” tuturnya. (red/jpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: