SANGATTA – Persediaan bahan pangan di Kutim terpantau cukup aman. Hal tersebut diakui masing-masing camat di 18 Kecamatan se Kutai Timur (Kutim), dalam rapat Coffe Moring, Senin (7/5) di ruang meranti Kantor Bupati.
Asisten Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kutim, Mugeni meminta seluruh camat melaporkan harga pangan dan ketersediaan di daerahnya masing-masing. Dia menginstruksikan pada seluruh pentolan kecamatan untuk terus mengontrol harga dan stok.
“Saya minta masing-masing camat untuk terus mengecek harga dipasar. Jangan sampai ada kenaikan harga yang tidak terkendali. Kalau memang ada yang naik atau stok berkurang segera lapor pada bupati atau SKPD teknis yaitu Disperindag. Kasihan masyarakat, masa puasa harus kesulitan. Apalagi beras, cabai, dan ayam harus dicek terus,” tandasnya.
Menurut laporan beberapa camat, mayoritas diantaranya melaporkan kondisi harga dan ketersediaan pangan dalam kapasitas yang stabil. Hanya ada beberapa kendala yang diakui salah satu camat perihal akses pendistribusian sembako.
Menurut Camat Muara Bengkal, dirinya merasa khawatir atas jembatan yang kondisinya nyaris putus. Pasalnya hal tersebut dapat menjadi penghambat penyaluran dan penyedian stok sembako.
“Jembatan penghubung antar desa Benok dan Himba Lestri sudah tidak layak lagi. Tidak hanya itu, jembatan menuju Rantau Pulung pun sangat mengkhawatirkan, karena ketika musim hujan tiba kami takut sembako tidak dapat masuk. Sehingga stok kami saat bulan puasa terancam kurang,” ujarnya.
Dirinya berharap agar hal tersebut dapat ditindak cepat. Guna kepentingan masyarakat agar tidak mengalami kesulitan saat ramadan mendatang. “Hal inipun terus kami koordinasikan pada pemerintah, terkhusus pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU), semoga saja jembatan yang hampir putus itu cepat mendapatkan penanganan,” harapnya. (*/la)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post