SAMARINDA – Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak berencana menjadikan Benua Etam sebagai pusat pariwisata dan pengembangan Usaha Menengah dan Kecil (UMK) di tingkat nasional. Salah satu syarat untuk mewujudkan mimpi tersebut yakni memutus isolasi antar daerah di Kaltim.
“Jangan hanya Balikpapan, Samarinda, dan Berau saja yang dikunjungi wisatawan nasional dan mancanegara. Kita juga harus memperkenalkan daerah lain di Kaltim,” ujar Awang, Kamis (1/3) lalu.
Salah satu langkah memperkenalkan 10 daerah di Kaltim, kata dia, dengan menyelesaikan pembangunan jembatan dan jalan yang menghubungkan seluruh daerah. “Kami sudah bangun itu (jalan, Red.). Tapi belum semuanya terlaksana. Ke depan harus dilanjutkan pembangunannya,” kata dia.
Infrastruktur jalan, lanjut Awang, bukan hanya satu-satunya yang akan meretas isolasi antar wilayah di Kaltim. Selain itu terdapat bandar udara yang bisa dikembangkan untuk dijadikan mode transportasi yang murah dan hemat waktu.
“Kami bangun Bandara Samarinda Baru dan bandara internasional di Berau, supaya dapat meningkatkan wisatawan. Selain itu, tujuan kami agar memberi kemudahan bagi masyarakat Kaltim,” ujarnya.
Sebelum pembangunan Bandar Udara Sultan Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, dirinya sempat menargetkan wisatawan di Kaltim mencapai 10 juta jiwa setiap tahun. Ke depan, jika ingin meningkatkan kunjungan di Benua Etam, saran Awang, harus ditingkatkan infrastruktur, fasilitas, dan pelayanan.
“Terlebih pariwisata di Kaltim harus diperkenankan sejak dini. Hal ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas kita semua. Misalnya perhotelan, berikan pelayanan prima. Begitu juga dengan transportasi, harus membangun pelayanan yang nyaman dan aman,” ujarnya.
Ia menekankan, jika ingin meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, harus dibangun wisata yang alami. Pasalnya, turis mancanegara lebih senang dengan wisata alam.
“Kalau buatan di negara mereka sendiri sudah banyak. Mereka datang ke Kaltim itu mencari objek wisata yang alami. Misalnya di daerah tertentu, harus tetap dikembangkan keaslian dan kejernihan air. Bisa juga atap di penginapan itu pakai anyaman daun atau bambu,” sarannya. (*/um)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: