SAMARINDA – Upaya pembenahan terhadap pusat perdagangan Citra Niaga terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Saat ini, penataan Citra Niaga sudah memasuki tahap pertama. Pada tahap ini, pemerintah akan membenahi pembangunan jalan di sekitar letter S dan ditarget rampung November mendatang.
Hal ini diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda, Agus Widodo, Selasa (17/7) kemarin. Pembenahan Citra Niaga sebagai kawasan Smart City di Kota Tepian, diungkapkan saat mengikuti rapat yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda bersama sejumlah instansi terkait itu, pagi kemarin.
Rapat tersebut sengaja digelar dalam rangka memantapkan kembali langkah yang akan diambil Pemkot Samarinda dalam menata Citra Niaga. Sebab pembenahan tersebut juga akan melibatkan perwakilan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) sebagai pihak yang berperan dalam pembuatan lukisan tiga dimensi.
“Untuk mempercantik Citra Niaga dalam tahap satu ini, masih meliputi perbaikan letter S karena drainasenya masih bermasalah. Parit-paritnya akan tergenang saat hujan lebat,” ujar Agus, usai rapat yang berlangsung di ruang utama Balai Kota Samarinda.
Agus mengatakan, pembangunan tahap satu Citra Niaga akan memakan anggaran hingga Rp 1,7 miliar. Dana tersebut berasal dari APBD murni Samarinda. Namun, biaya tersebut tidak termasuk biaya penggantian atap kios di sepanjang jalur letter S yang ia presentasikan sebelumnya.
Agus menyebut pihaknya hanya diminta merancang dan menghitung perkiraan anggarannya. “Itu bukan pekerjaan kami. Untuk saat ini kami masih terfokus di perbaikan drainase. Setelah itu, kami akan membuat taman serta perbaikan paving jalan,” tutur dia.
Karena dalam pengerjaan jalur tersebut nantinya akan ditutup, Agus meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda membantu mengamankan lalu lintas di kawasan itu. Mengingat banyaknya kendaraan yang melintasi kawasan Citra Niaga, khususnya di letter S.
“Kami sudah koordinasikan dengan dinas terkait untuk pengamanan lalu lintas. Karena itu bukan tupoksi (tugas pokok dan fungsi, Red.) kami. Tugas kami hanya melakukan perbaikan saja,” tutur Agus.
Terpisah, Kepala Dishub Samarinda, Ismansyah mengatakan, pihaknya siap dan juga telah memiliki perencanaan matang dalam mengelola sistem perparkiran di kawasan tersebut. “Ketika jalur tersebut ditutup, nanti kendaraan yang parkir diarahkan ke Pelindo. Kami sudah sediakan kantong parkir di sana dengan pajak 24 persen,” pungkasnya. (*/dev)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: