OLAHRAGA binaraga merupakan penilaian atas pembentukan tubuh yang melibatkan hipertropi otot intensif. Mendukung tersebut diperlukan konsumsi suplemen pada setiap binaragawan yang hendak bertanding.
Ketua Persatuan Angkat Berat Binaraga Angkat Besi Seluruh Indonesia (Pabbsi) Bontang, Aris Priyo Utomo menyatakan saat ini kebutuhan akan suplemen sangatlah mendesak. Demi tujuan mendapatkan hasil maksimal saat porprov akhir tahun ini.
“Kita butuh suplementasi cuma sampai saat ini dari Pabbsi sendiri belum ada dana,” kata Aris.
Salah satu cara yang dilakukan oleh pengurus cabor ialah meminta bantuan baik kepada perusahaan. Sayangnya dari puluhan proposal yang disebar, belum mendapat respon.
“Kami mengatakan persiapan kami selama ini masih mandiri, karena belum ada anggaran,” ujarnya.
Dikatakannya, suplemen berbentuk vitamin dan susu. Berdasarkan data dari proposal, binaragawan membutuhkan 5 jenis suplemen. Harga paling tinggi dari jenis suplemen tersebut mencapai Rp 1,5 juta. Jika ditotal kelima suplemen dikalikan jumlah atlet yang bertanding, maka membutuhkan anggaran Rp 30,4 juta.
Belum lagi kebutuhan binaragawan akan perlengkapan seperti celana dalam, pembalut kaki, pewarna badan, sepatu latihan, dan jaket parasut sauna. Perlengkapan tersebut membutuhkan biaya Rp 18,8 juta. Bila dijumlahkan kedua item menelan biaya Rp 49,2 juta.
Aris berharap dalam waktu dekat terdapat sponsor yang dapat meringankan kebutuhan anggaran atlet binaraga. Mengingat persaingan di porprov ke depan akan berlansung secara ketat. “Selain bisa mencapai tiga medali emas, kami ingin mengharumkan nama Kota Bontang di Kaltim,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Bendahara KONI Bontang Kusnadi Said mengatakan, dana sejumlah Rp 4,5 miliar tersebut bakal segera turun. Permasalahannya nominal tersebut bukanlah untuk pemusatan latihan, namun untuk dana pembinaan. “Itu untuk pembinaan saja. TC kami tidak bisa pastikan. Karena harus menunggu kepastian anggaran,” kata Kusnadi.
Biaya untuk TC porprov bakal dianggarkan di APBD Perubahan. Di mana pengajuan akan dilakukan di bulan ini. Meski sudah dikerjakan terkait pengajuannya, tetapi total kebutuhan baik menyangkut pelaksanaan maupun pemusatan latihan ini belum bisa dibeberkan.
“Sudah saya kerjakan, tetapi perencanaannya harus matang. Karena menyangkut masalah nilai kegiatan. Takutnya minus,” ucapnya.
Nantinya, dana untuk TC akan dibagikan kepada pengurus cabor secara merata. Tentunya berdasarkan kondisi dana yang didapatkan. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post