BONTANGPOST.ID, Bontang – Penanganan kemiskinan ekstrem di Bontang bakal
menjadi prioritas dalam 100 hari masa kerja Wali dan Wakil Wali Kota Bontang terpilih, Neni-Agus.
Ada sekitar tujuh skema yang dipetakan dalam penanganan kemiskinan ekstrem di Bontang. Salah satunya dengan menempatkan satu KK pada program penanggulangan sampah dan kebersihan kota.
“Statusnya sebagai pegawai harian lepas,” kata Neni Moerniaeni.
Hal itu untuk membantu meningkatkan pendapatan keluarga. Di samping adanya pengangkutan sampah lingkungan yang kini menggunakan kendaraan roda tiga, sehingga warga yang dinyatakan miskin ekstrem tersebut bakal diprioritaskan menjadi operator kendaraan tersebut.
Diketahui, ada sekitar 42 KK di Bontang yang termasuk miskin ekstrem. Oleh karenanya, ia menargetkan zero kemiskinan ekstrem dalam 100 hari masa kerjanya nanti.
Selain itu, ia juga akan memberikan bantuan permodalan tanpa bunga, pelatihan, pendampingan, serta pemasaran.
Kemudian memfasilitasi BPJS dan pendidikan gratis, program satu sarjana satu rumah tangga miskin ekstrem yang akan dibiayai pemkot, serta pembebasan biaya PDAM dan listrik.
Lebih lanjut, ada subsidi yang akan diberikan sebesar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per jiwa setiap bulan.
Adapun pejabat seperti wali kota, wakil wali kota, kepala dinas, asisten, serta sekretaris dinas bertanggung jawab untuk memonitor 1 KK. Dengan menjadi orang tua asuh.
“Insyaallah, kami targetkan zero kemiskinan ekstrem di Bontang,” pungkasnya. (*)Â