bontangpost.id – Enam anak berenang di sekitar perairan Kampung Mandar, Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (17/9/2020) sekira pukul 17.40 Wita.
Sekitar 15 menit berenang, tiba-tiba terjadi keriuhan di laut. An (14) tiba-tia berteriak. “Buaya, buaya!” Suaranya sayup-sayup, tapi cukup jelas. Lantaran kala itu dia masih di laut.
Teman-temannya pikir An sedang guyon. Sebabnya ketika mendengar teriakan itu, mereka masih sempat cekikikan. Menanggapi santai seraya kembali lanjut berenang.
Namun semakin lama, suara An makin tegas. Bukan cuma teriak “Buaya” tapi juga terjadi keriuhan lain. Di laut, nampak An berjibaku melawan predator. Dengan tangan kosong, sembari menahan tubuhnya tetap mengapung, An meninju kepala buaya. Meski beberapa bagian tubuhnya, seperti pundak, lengan, pinggul, dan betis juga telah luka digigit buaya.
Perlawanan An tak berhenti disitu. Dengan kekuatan tersisa, dia hajar mata buaya menggunakan kepalan tangan. Cukup keras hingga membuat buaya sempat menjauh dari tubuhnya.
Kawan yang menyaksikan kejadian tersebut, teriak tak karuan minta tolong. Sementara salah seorang anak, AD memberanikan diri membantu An. Untuk menariknya dari laut ke lokasi yang lebih tinggi. Agar tidak ditarik buaya lebih jauh. Kejadiannya sekira pukul 18.00 Wita.
“Saya bantu dia (An) biar tidak ditarik buaya ke laut,” beber AD.
Dituturkan AD, tak lama usai An teriak, beberapa orang menggunakan kapal kayu menghampiri posisi mereka berenang. Ada tiga orang yang menolong, dua di antaranya Syamsir dan kakak korban.
Ketika An hendak dinaikkan ke kapal, moncong buaya sempat naik lagi ke permukaan. Hendak kembali menerkam. Untungnya tidak kena. Sebab tubuh An seutuhnya naik ke kapal.
Sebagai gambaran, anak-anak berenang di tengah pohon bakau. Yang kebetulan ada gundukan tanah di dekatnya. Untuk meraih lokasi ini, mesti melalui laut. Kalau dari bibir pantai Kampung Mandar, jaraknya sekitar 50 meter.
Selekasnya usai dievakuasi ke darat, An dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Hingga tulisan ini dibuat, Jumat (18/9/2020) siang, berdasar informasi dihimpun, luka di lengan kiri dan betis kiri korban cukup parah. Sebabnya operasi rencana dilakukan.
Buaya Sering Terlihat
Syamsir adalah salah seorang yang membantu evakuasi An dari lokasi terkaman buaya. Kata dia, di sekitar laut Kampung Mandar memang kerap terlihat buaya. Saking seringnya, itu laiknya pemandangan umum bagi warga sekitar.
“Bisa tiap hari kami lihat buaya berenang,” bebernya kala disambangi di rumahnya.
Warga setempat memang sering melihat buaya. Tapi anak-anak masih saja berenang di laut. “Sebenarnya sering dilarang tapi masih juga berenang,” ungkapnya.
Kata Syamsir, ini kejadian pertama pada 2020. Tahun sebelumnya pun sebenarnya pernah juga. Tapi predator itu bukan cuma membahayakan warga. Pun ternak warga semisal ayam dan bebek.
https://www.instagram.com/tv/CFRLIsBB8sU/?utm_source=ig_web_copy_link
Secara geografis, posisi Kampung Mandar ada di daratan, yang bersinggungan dengan laut yang disekelilingnya banyak ditumbuhi pohon-pohon bakau. Di sanalah kemudian disinyalir banyak buaya sering hilir mudik. Pun juga posisi perairan Kampung Mandar kabarnya tak jauh dari sarang buaya muara.
“Di hutan bakau begini memang banyak buayanya,” ungkap dia.
Agar kejadian ini tak terulang, Syamsir berharap ada papan imbauan didirikan. Supaya masyarakat tidak sembarang berenang. Pun untuk hati-hati. Dia pun berharap ada penangkaran buaya di Bontang. Jadi bila ada buaya yang terlihat, bisa dipindahkan. Ditaruh di tempat aman.
“Carikan penangkaran. Kayak buaya kemarin, kabur sudah. Harusnya bisa ditangkap itu,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post