SANGATTA – Dari beberapa sekolah yang tersebar di Kutai Timur (Kutim), Sekolah Menengah Atas Negeri Satu (SMANSA) Sangatta Utara, salah satunya yang dituntut untuk menerapkan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini. Bahkan, SMA yang biasa disebut Smansatara ini sudah siap 100 persen melaksanakan UNBK yang dijadwalkan April mendatang.
Dikatakan Kepala Sekolah SMANSA Sangatta Utara, Hasbi, penerapan UNBK bukan menjadi hal yang baru bagi sekolahnya. Pasalnya, sekolah tersebu sudah menggelar UNBK di tahun sebelumnya. Sehingga, kapanpun dilaksanakan, sekolah maupun siswa siap menghadapinya.
“Sekolah sudah siap sepenuhnya. Internet, 100 komputer sudah dan server sudah oke. Begitu juga dengan siswanya, sudah siap semuanya dan tidak ada masalah. Tak ubahnya dengan tahun sebelumnya, tahun ini kita nyatakan siap seluruhnya,” ujar Hasbi.
Meskipun, pada praktik nantinya, siswa harus rela bergantian lantaran keterbatasan komputer. Sebab, pada tahun ini sedikitnya ada 275 siswa yang akan mengikuti UNBK. Sedangkan komputer yang tersedia hanya 100 unit. Karenanya, diperlukan tiga sesi untuk menggelar UNBK. Yakni, sesi pertama pada pukul 08.00 wita hingga 10.00 wita, sesi kedua 11.00 wita hingga 13.00 wita dan sesi terakhir dimulai Pukul 15.00 wita hingga 16.00 wita.
“Tetapi itu bukan masalah berarti buat kami. Karena ini sudah dipraktekkan sebelumnya. Yang kami khawatirkan, saat ini hanya padamnya listrik. Mudahan saja, hal tersebut tidak terjadi,” harapnya.
Untuk menghadapi hal tersebut, pihaknya rutin melakukan simulasi menghadapi UNBK. Hampir setiap hari, pihaknya menerapkan simulais satu mata pelajaran (Mapel). Tidak hanya simulasi UNBK, kemampuan siswa juga diasah. Yakni dengan metode try out dan Program Intensi Belajar (PIB). Untuk PIB, digalakkan pada sore hari dengan satu Mapel selama 1,5 jam. “Jadi, semuanya sudah kami galakkan sejak Januari lalu. Sejak itu, sudah intensif belajarnya. Jadi tidak ada masalah sedikitpun,” katanya.
Dirinya mengaku, dengan UNBK, banyak nilai positif yang didapatkan. Salah satunya dapat meningkatkan kualitas siswa. Seperti penerapan UNBK sebelumnya. Karena, hari-hari siswa selalu dihiasi dengan hal-hal yang positif, yakni belajar. “UNBK itu sangat positif sekali. Siswa dapat belajar full,” katanya.
Untuk diketahui, pada UNBK nantinya akan dilaksanakan selama empat hari. Mapel yang diuji ialah Bahasa Indonesia, Matematika, dan mapel Jurusan. Sedangkan untuk USBN, yakni pendidikan agama, PKN, dan mapel jurusan. (dy/ser)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post