BONTANGPOST.ID, Bontang – Kondisi struktur turap sungai di belakang Bank Dhanarta mengalami patah. Warga RT 29, Joni mengatakan patahnya turap itu sejak tiga bulan lalu.
Ia mengatakan pengerjaan penurapan ini sebelumnya dilakukan di tahun lalu. Tepat pada September 2023 pengerjaan rampung.
“Patahnya itu lebar sekira dua hingga lima sentimeter. Dari pertengahan konstruksi ke atas. Tingginya ada satu meter lebih,” kata Joni.
Sebelumnya, penurapan ini terdiri dari dua tahapan. Tahapan pertama ialah dari dasar sungai hingga pertengahan. Selanjutnya dari pertengahan hingga bagian atas.
Menurutnya pemkot perlu segera melakukan perbaikan. Sebab jika konstruksi ini dibiarkan, fungsi turap tidak ada artinya. Anggaran yang telah dikucurkan pun tidak optimal.
Ia menduga kondisi seperti ini akibat pengerjaan normalisasi beberapa waktu lalu.
Sebab tanah yang dikeruk dibuang di luar turap. Namun, penahanan yang dilakukan ini justru diduga membuat pondasi tidak kuat. Sebab tanahnya menjadi bergerak.
“Sekarang salah satu sisi struktur turap itu tidak tegak. Tetapi agak miring ke luar. Kemungkinan didorong tanah yang bergerak,” tutur dia.
Sebelumnya di lokasi lama turap patah juga terjadi pada 2022 lalu.
Turap sepanjang 50 meter itu kontruksinya miring dan tidak tersambung dengan lainnya. Bahkan nyaris ambruk.
Akibatnya ketika air sungai meluap, permukiman di RT 29 Api-Api tergenang. Akan tetapi pada tahun kemarin sudah mendapatkan perbaikan.
Jumat (18/9), genangan air kembali menyerang warga RT 29. Setelah intensitas hujan tinggi terjadi sehari sebelumnya pada sore hari. Bahkan ketinggian air di lokasi ini mencapai lutut orang dewasa.
“RT 29 kemarin juga terkena banjir karena belum ada pintu airnya. Berbeda dengan RT 8 yang sudah bisa mengendalikan. Ketika air tinggi mereka langsung tutup pintu airnya,” pungkasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post