bontangpost.id – Baru ada 7 korban meninggal dunia dari kecelakaan Bus Pariwisata Ardiansyah yang teridentifikasi identitasnya. Bus itu menabrak penunjuk jalan di Km 712 Tol Mojokerto–Surabaya pada Senin (16/5) pukul 06.15 WIB. Dari total 15 korban meninggal dunia, 8 di antaranya masih belum teridentifikasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun menyebut, baru ada 7 orang yang telah diidentifikasi. Sebanyak 4 di antaranya sudah dibawa ke rumah duka. ”Dan 3 ini sudah disiapkan untuk berangkat pulang (ke rumah duka untuk disemayamkan),” kata Ridwan di RS Wahidin Sudiro Husodo, Senin (16/5) siang.
Korban dikabarkan bertambah hingga 15 orang. Awalnya, dilaporkan 9 orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka. Pukul 12.00 WIB korban meninggal dunia bertambah menjadi 13 orang, dan pukul 13.45 WIB menjadi 15 orang.
Ridwan menjelaskan, 3 orang dinyatakan meninggal dunia di RS Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto. RS itu digunakan untuk merawat dan menampung beberapa korban.
”Informasi pertama 13 orang. Tapi sepertinya ada tambahan (korban meninggal dunia), tapi bukan di RS sini (RS Wahidin Sudiro Husodo),” terang Ridwan.
Tambahan 2 korban meninggal itu, lanjut dia, ada di RSUD R.A. Basoeni, Mojokerto. Korban kecelakaan itu dirawat di 3 rumah sakit.
Ridwan menambahkan, Pemerintah Kota Surabaya akan memfasilitasi dan mengupayakan kepulangan seluruh jenazah ke rumah duka. Sebanyak 25 penumpang Bus Pariwisata Ardiansyah itu merupakan warga Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya.
”Wali Kota (Eri Cahyadi) perintah untuk pendampingan dan kirim ambulans. Kata beliau semua ambulans dikerahkan supaya tidak memberatkan di sini jadi kita membantu kepulangan jenazah dari RS Wahidin sini ke rumah duka,” papar Ridwan. (jawapos)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post