BONTANG – Kuota sambungan Jaringan Gas (Jargas) di Bontang bakal bertambah. Ini sekaligus menjadi angin segar di tengah krisis elpiji kemasan 3 kg yang sedang melanda Bontang.
Terbaru, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengabarkan sinyal penambahan kuota Jaringan Gas (Jargas) rumah tangga sebesar 14.000 sambungan 2018 mendatang. Menyusul pemasangan Jargas tahun ini yang berjumlah 8.000 sambungan.
Neni Moerniaeni menjelaskan, misi menjadikan Bontang sebagai Kota Gas dilakukan demi mengatasi krisis gas yang kerap melanda daerah pengolah gas bumi ini. “Kita ini kota pengolah gas, makanya saya selalu minta agar Bontang dapat prioritas soal jaringan gas. Dan alhamdulillah, saat saya ke Kementerian ESDM lalu, saya dapat kabar tambahan 14.000 sambungan itu,” jelas Neni kepada wartawan, Jumat (8/9) lalu.
Ia melanjutkan, kabar tersebut merupakan buah komunikasi yang terjalin baik dengan Kementerian ESDM, didukung hubungan baik dengan Komisi VII DPR RI, yang membidangi masalah energi di Senayan.
“Seperti kelangkaan elpiji 3 Kg sekarang, itu terjadi karena penyaluran tidak tepat sasaran. Banyak yang bukan warga miskin penggunanya. Ke depan, ketika seluruh kelurahan sudah terkoneksi Jargas, harapannya, tidak lagi seperti ini,” tuturnya.
Khoironi, Manajer Umum dan Eksternal PT Bontang Migas dan Energi (BME) Bontang membenarkan kabar penambahan kuota Jargas Bontang sebesar 14.000 sambungan pada 2018 mendatang.
Namun ia mengingatkan, eksistensi roda bisnis BME juga menjadi salah satu tolok ukur penambahan kuota dari Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI.
“Pelanggan yang ada saat ini, pada rajin bayar enggak? Itu yang harus ditekankan, agar rencana tambahan 14 ribu itu bisa direalisasi pusat,” tuturnya.
Sebab terbukti, dari 5.000 lebih pelanggan PT BME di tiga kelurahan di Bontang, tercatat masih menunggak pembayaran selama tiga bulan.
Padahal, piutang yang mencapai Rp300 juta itu penting untuk menopang operasional PT BME, demi mewujudkan pelayanan prima kepada pelanggan.
“Karena itu, kami harapkan kerja sama pelanggan, agar bisa tertib bayar kewajiban. Karena ini akan jadi acuan penilaian pusat untuk mewujudkan Bontang sebagai Kota Gas,” harapnya.(*/nug)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: