SANGATTA- Uce Prasetyo, anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kutim kembali mencalonkan diri di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Sangatta Utara.
Pemilik rumah sakit SOHC itu siap bertarung dengan puluhan calon lainnya. Bahkan yang satu partai dengannya. Tentu saja, agar kembali duduk di kursi legislatif, dirinya harus memiliki sejuta strategi.
Strategi yang akan menaklukkan seperjuangannya itupun harus berubah 100 persen. Strategi pada 2014 lalu tak dapat diterapkan kembali pada 2019 ini. Pasalnya, dari pantauannya, semua yang bertarung di Dapil 1 memiliki kekuatan yang lebih. Tak dapat diremehkan. Semua memiliki kompetensi, dan laik menduduki kursi DPRD.
“Idealnya 176 orang di Dapil 1 merebutkan 11 kursi. Karenanya, strategi harus berubah dari yang dulu. Ilmunya harus berubah. Saya berjalan gitu saja. Tak ada kepikiran untuk menyingkirkan lawan,” katanya.
Dirinya sedikit membocorkan satu di antara strategi jitu lainnya. Yakni sebagai calon legislatif, harus dapat bergaul dengan siapa saja. Tak membedakan dengan yang lain. Budaya ini wajib dibentuk sebelum mencalonkan diri. Bukan pada saat memiliki kepentingan.
“Mendekati masyarakat. Layani rakyat saja. Banyak kegiatan. Yang baik-baik saja. Bergaul dengan warga. Itu sudah saya tanamkan ke masyarakat,” katanya tanpa menyebutkan strategi lainnya.
Dari semua usaha tersebut, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Khususnya kepada Sang Pencipta. Karena campur tangan Tuhan itulah dirinya dapat duduk di kursi DPRD kembali atau tidak.
“Optimis duduk lagi. Bergerak normal saja. Kalau bisa sih jadi semua. Saya tidak mikir singkirkan kawan. Saya laju saja. Optimis 100 persen (jadi). Tapi tidak boleh mendahului takdir Allah. Proses baik – baik saja,” jelasnya.
Disinggung masalah anggaran, dirinya enggan berkomentar banyak. Akan tetapi diakui lebih berlipat dari sebelumnya. Karena tak dipungkiri, siapapun pasti membutuhkan anggaran untuk maju dalam legislatif.
“Lebihlah dari sebelumnya. Kalau berapa rahasia. Intinya, saya berusaha terus. Apalagi, selama menjadi anggota DPRD, saya sudah memberikan semaksimal mungkin buat warga,” katanya.
Sementara itu, Yurpiansyah dari Partai Garuda memiliki cara sendiri menaklukkan lawan. Dirinya tak mengincar suara pemilih aktif. Melainkan beralih pada golongan putih (golput) . Karena diketahui, golput terbilang tinggi di Kutim, yakni 51 persen. “Kutim banyak yang golput. Mereka yang golput itulah kami sasar,” katanya.
Dengan cara begitu, dirinya yakin dapat duduk di kursi DPRD. Sebab, tak banyak calon lain berfikir seperti apa yang dilakukannya. “Kami yakin semua akan duduk. Doakan saja. Meski parpol baru, Partai Garuda menargetkan mampu mendudukkan dua calonnya di kursi DPRD Kutim,” katanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: