bontangpost.id – Hujan baru saja beranjak dari langit Bontang ketika puluhan pelajar memadati halaman Rumah Adat Guntung. Ketika halaman yang mulanya basah itu perlahan kering, mereka segera mengambil tempat yang sudah disediakan panitia. Ada tali rafia panjang yang diulur. Enggrang diambil, mereka lantas berjalan di atasnya sesuai jalur, seraya menjaga kecepatan dan memastikan tak jatuh ketika berjalan.
Kamis, 9 September 2021 sebanyak 80 pelajar sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Bontang mengikuti seleksi olahraga tradisional tingkat kota. Siswa terbaik akan dipilih mewakili Bontang dalam kompetisi tingkat regional Kalimantan Timur yang dihelat 13 September 2021 mendatang.
Ketua Panitia kegiatan Rita mengatakan ada 12 sekolah se-Bontang yang mengikuti seleksi ini. Terdapat empat cabang lomba olahraga tradisional yang dipertandingkan, yakni lomba sumpit, ketapel, enggrang dan balap balok. Dari tiap cabang, hanya diambil satu perwakilan, satu putra, satu putri.
“Dari 12 sekolah ada sekira 80 peserta. Terdiri dari putra-putri. Seleksi ini dilakukan dua hari 9-10 September,”ujarnya ketika ditemui di sela-sela seleksi, Kamis (9/9/2021) sore.
Dia mengatakan, kompetisi olahraga tradisional ini merupakan program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim. Sudah 5 tahun kompetisi vakum digelar. Dan tahun ini pertandingan dijalankan lagi.
Adapun tujuan kegiatan ini ialah untuk memperkenalkan olahraga tradisional kepada masyarakat. Kata Rita, pemerintah menganggap, olahraga tradisional khas Borneo perlahan mulai redup oleh zaman. Banyak anak muda tak mengenal. Mereka yang tahu pun, sudah mulai lupa. Bila ini dibiarkan, ujarnya, dapat membuat olahraga tradisional menjadi tinggal cerita.
“Alasan utamanya itu. Takut malah punah, tidak diingat lagi. Makanya perlu dilestarikan, melalui kegiatan ini,” bebernya.
Selain mengusung misi penyelamatan warisan budaya, bagi Pemkot Bontang ada tujuan lain yang ingin dicapai dari kegiatan ini. Kata Rita, Pemkot bercita-cita menjadikan Bontang sebagai kota pariwisata. Bila publik mulai mengenal permainan pariwisata, harapannya ini bisa menjadi nilai jual Bontang. Misal ketika ke Guntung, bukan sekadar menyambangi rumah adat, tapi juga bisa ikut tahu permainan tradisional.
“Iya, mengarah ke sana juga. Pak Wali Kota (Basri) menyambut baik. Beliau sepakat membuat ini berkesinambungan,” tandasnya. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: