Liga Muslim Dunia: Indonesia Jadi Contoh Negara-negara Islam Lain

Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami atau Liga Muslim Dunia memuji kehidupan toleransi di Indonesia. Dalam kunjungannya ke Istana Presiden, mereka mengungkapkan kehidupan toleransi tersebut bisa menjadi contoh untuk negara-negara mayoritas Muslim.

Kunjungan kehormatan Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami  ke Istana Negara merupakan kunjungan silaturahmi sekaligus menyampaikan program serta harapan mereka kepada Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.

“Kami menyampaikan rasa hormat atas kunjungan ini karena Indonesia dipandang sebagai sebuah negara moderat yang menjadi contoh bagi negara-negara Islam lainnya,” sebut Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islamy, Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, mengawali pertemuannya dengan Jokowi.

Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islamy, menyatakan, mewakili negara-negara Islam di dunia internasional mengapresiasi berbagai langkah dan inisiatif yang dilakukan oleh Indonesia untuk memajukan Islam yang moderat dan terbuka terhadap modernisme, serta berorientasi pada kemajuan. Lebih lanjut, Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa mengungkapkan, yang diobservasi dari Indonesia adalah keberhasilan dalam menjaga toleransi dan persatuan dalam keberagaman. Untuk itu, Ia menyatakan keinginan untuk mencontoh Indonesia.

“Pemerintah Indonesia diminta untuk berbagi serta menyampaikan nilai-nilai mulia yang telah ditanamkan, kepada negara-negara mitra Indonesia, negara-negara sahabat, baik dunia Islam maupun nonIslam,” ujar Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, melansir keterangan resmi dari laman Setkab, Rabu (26/2/2020).

Kunjungan Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami disambut gembira oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).  Pada kesempatan tersebut, Jokowi didampingi oleh Seskab Pramono Anung, Menko PMK Muhadjir Effendy, dan Menteri Agama Fachrul Razi.

“Hari ini saya kedatangan tamu, Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami, untuk silaturahmi.  Selain itu, Liga Muslim Dunia mengapresiasi berbagai langkah dan inisiatif Indonesia untuk memajukan islam yang moderat dan terbuka serta berorientasi pada kemajuan,” lanjut Jokowi. (rmol)