Makmur Panaskan Persaingan

Makmur HAPK (Dok/Metro Samarinda)

SAMARINDA – Dinamika politik terjadi di Partai Golkar. Persaingan antarkader untuk menjadi pendamping Rita Widyasari pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018 mendatang terjadi. Setelah Andi Sofyan Hasdam dan Mohammad Djailani, muncul nama ketua harian DPD I Golkar Kaltim, HAPK.

Mantan Bupati Berau dua periode itu resmi didaftarkan sebagai bakal calon wakil gubernur (cawagub) pendamping Rita, Kamis (27/4) kemarin. Meski tidak hadir langsung, Makmur didaftarkan pengurus kabupaten/kota, serta organisasi sayap.

Tercatat, ada delapan pengurus DPD II Golkar kabupaten/kota. Yakni, Samarinda, Kutai Barat (Kubar), Mahakam Ulu (Mahulu), Paser, Balikpapan, Penajam Paser Utara (PPU), serta Kutai Timur (Kutim). Mereka mengantarkan langsung berkas pendaftaran ke sekretariat DPD I Golkar Kaltim di Jalan Mulawarman.

Ketua Golkar Kubar, Zainuddin Thaib mewakili rekan-rekannya mengungkapkan, Makmur mendapat dukungan delapan DPD II. “Ini merupakan wujud kebersamaan DPD II dan kader Golkar dengan mengajukan calon wakil yang mampu mendampingi Ibu Rita. Kami berharap, formulir bisa segera diproses,” ujarnya.

Dia menambahkan, Makmur dianggap sebagai kader senior. Sehingga, sangat pantas untuk mendampingi Rita. “Ini hasil kesepakatan pengurus. Yang tidak hadir hanya Kukar dan Bontang. Namun kami maklum. Itu adalah hak dari pengurus,” katanya.

Sementara itu, sekretaris Golkar Kaltim, Abdul Kadir mengungkapkan, munculnya nama Makmur merupakan bentuk aspirasi. “Yang pasti, mekanisme partai tetap dijalankan,” kaanya.

Usai seluruh bakal cawagub mendaftar, DPD kabupaten/kota bersama ormas pendiri dan yang didirikan mengadakan rapat pimpinan daerah. Dari situ, tiga nama direkomendasikan kepada Golkar Kaltim untuk diteruskan ke DPP Golkar. Lalu, pengurus pusat memilih satu nama bakal cawagub.

Dikonfirmasi terpisah, Makmur menyebut jika itu suara akar rumput. Dia sebagai kader hanya mengakomodir aspirasi itu.

“Kebetulan sekarang (kemarin, Red.) saya lagi di Jakarta, mewakili Ibu Rita (Rita Widyasari, ketua DPD I Golkar Kaltim, Red.) untuk menghadiri pertemuan pengurus di DPP. Tadi (kemarin, Red.) saya dikasih tahu sama sekjen (Abdul Kadir, sekretaris Golkar Kaltim, Red.) bahwa teman-teman DPD II dan organisasi sayap, mendaftarkan saya,” kata Makmur kepada Metro Samarinda (Kaltim Post Group), kemarin.

Ikhwal pendaftaran itu, Makmur mengaku sudah tahu. Dia menceritakan, sejak beberapa hari lalu, beberapa tokoh Golkar, pengurus DPD II, serta organisasi sayap mendesak agar dirinya mendaftar sebagai pendamping Rita. Mendapat desakan itu, dia pun langsung meminta izin kepada Rita.

“Tiga hari yang lewat saya sudah hubungi Ibu Rita. Saya sampaikan, kalau saya ditelepon oleh pengurus DPD II, dan disuruh untuk mendaftar,” katanya.

Kendati demikian, kata Makmur, semuanya tergantung mekanisme. “Siapa yang bagus untuk mendampingi Ibu Rita, silakan dipilih. Saya hanya memenuhi keinginan teman-teman saja, supaya mendaftarkan diri sebagai bakal cawagub. Sebenarnya ini perpanjangan pendaftaran yang kedua. Yang pertama, saya enggak daftar. DPD II yang selama ini baik dengan Ibu Rita dan saya, bilang: janganlah bapak tidak mendaftar. Ya sudah saya mendaftar dan tanda tangan,” jelasnya.

Dia menyebut, ada delapan DPD II yang mendorongnya untuk maju. “Teman-teman (pengurus DPD II dan organisasi sayap, Red.) itu ada pertemuan, cuma saya tidak hadir. Mereka menghendaki ada kader yang mendaftar. Saat ini, dari dalam itu (kader, Red.) kan saya dengan Pak Djailani, sedangkan dari DPP Pak Sofyan Hasdam (ketua Bapilu DPP Golkar Wilayah Kalimantan),” katanya.

Makmur menyebut, dalam Petunjuk dan Pelaksanaan (Juklak) Golkar Nomor 6, setiap kader diberi kesempatan untuk mendaftar di Golkar. “Mungkin itu yang dijadikan dasar teman-teman DPD II dan organisasi sayap meminta saya maju,” ujarnya.

Dengan adanya dukungan tersebut, Makmur siap maju. Hanya saja, sebagai kader yang baik, dia tidak ingin melanggar mekanisme partai. “Saya ini kan orang yang memang selama ini diberi amanat. Sehingga, tidak mau langgar mekanisme. Ibu Rita juga memberikan pandangan-pandangan. Kalau itu baik, silakan. Kalau tidak ya kami tidak mau. Karena menjadi pemimpin tidak hanya mengantarkan kemenangan, tapi lima tahun mendampingi gubernur,” sebutnya.

Tak hanya mendaftar di Golkar. Para pengusung Makmur dikabarkan akan melobi partai lain. “Saya juga diminta untuk memasukkan pendaftaran ke partai. Ada juga yang menghubungi secara pribadi, supaya saya bisa mendaftar. Teman-teman DPD II dan organisasi sayap juga demikian,” sebutnya.

Dia mengenang pengalamannya selama dua periode memimpin Berau. “Saya kan tipenya begitu. Bukannya tidak mau berkorban, atau tidak mau berjuang. Dari bupati periode pertama dan kedua ya begitu, saya tidak pernah punya ambisi. Begitu diusung Golkar, partai lain ramai-ramai mengusung,” katanya. (gun)

DPD II Golkar Samarinda

DPD II Golkar Balikpapan

DPD II Golkar PPU

DPD II Golkar Paser

DPD II Golkar Kubar

DPD II Golkar Mahulu

DPD II Golkar Kutim

DPD II Golkar Berau

ORGANISASI PENDIRI

Dukung Makmur

Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).

Tidak Ikut Mendukung

Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) –disebut-sebut masuk kelompok Rita.

ORGANISASI DIDIRIKAN

Dukung Makmur

Himpunan Wanita Karya (HWK), Satuan Karya Ulama Indonesia, Majelis Dakwah Islamiyah, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Al-Hidayah.

Tidak Ikut Mendukung

Tidak ada.

SAYAP PARTAI

Dukung Makmur

Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).

Tidak Ikut Mendukung

Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) –disebut-sebut masuk kelompok Rita.

Print Friendly, PDF & Email

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version