BONTANG – Meski secara resmi anggaran untuk melaksanakan manasik haji belum turun, namun bukan menjadi halangan bagi Kementerian Agama (Kemenag) Bontang dalam memberikan layanan bimbingan kepada para calon jemaah haji (calhaj) Kota Taman.
Sembari menunggu anggaran resmi turun, Kemenag melakukan terobosan baru melalui penyelenggaraan manasik haji secara mandiri. Dalam artian, seluruh dana yang digunakan dalam manasik tersebut merupakan hasil dari swadaya dari para calon jemaah.
Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Ali Mustofa menuturkan, terobosan ini sudah dijalankan Kemenag Bontang sejak tiga tahun terakhir. Adapun penyelenggaraanya belum lama ini, dilaksanakan di bulan Januari lalu bertempat di Musala Al-Karamah Kantor Kemenag Bontang.
Ali menjelaskan, anggaran manasik ini biasanya turun setelah jemaah selesai mengurus visa haji. Sementara untuk mendapatkan visa tersebut, jemaah harus mengurus paspor terlebih dahulu serta melakukan pelunasan, kemudian berkas tersebut dikirim ke pusat. Sedangkan untuk progres saat ini, jemaah masih dalam proses pembuatan paspor. Sehingga secara jadwal, pelaksanaan manasik resmi masih beberapa bulan lagi kedepan.
“Untuk itu, kegiatan ini sengaja diadakan lebih awal agar jamaah calon haji bisa belajar lebih awal tentang pelaksanaan ibadah haji. Alhamdulillah antusias calon jemaah sangat tinggi saat kami tawari,” jelasnya.
Dijelaskannya, anggaran untuk manasik haji resmi dari Kemenag hanya mencapai 10 kali pertemuan saja. Jumlah tersebut dibagi menjadi 7 kali di tingkat kecamatan, serta tiga kali di tingkat kota. Hal ini tentu dinilai masih kurang. Untuk itulah, adanya pertemuan tambahan ini diharapkan agar lebih mempersiapkan lagi para calon jemaah baik dari segi ilmu maupun secara fisik. (bbg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post