BONTANG – Aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah supir truk yang tergabung dalam Persatuan Leveransir Bahan Bangunan (PLBB) dikeluhkan. Itu karena mereka menutup akses jalan dari dan menuju Graha Taman Praja dan Sekretariat DPRD Bontang.
Akibatnya, banyak pegawai yang tidak bisa pulang. Terutama yang menggunakan roda empat. Mereka merasa seperti tersandera.
Salah satu PNS di Graha Taman Praja, Ita, mengaku sempat mengantre selama kurang lebih 30 menit. Kendaraan roda empat miliknya tak bisa melintas. “Dua jalur jalan di samping kantor wali kota ditutup. Semuanya ditutup,” jelasnya kepada awak Bontangpost.id.
Ia menjelaskan, sejumlah pegawai lainnya bahkan pulang lewat jalur alternatif melalui jalan menuju WTP Bontang Lestari, atau belakang gedung DPRD Bontang.
“Kalau motor masih bisa nyelip-nyelip. Mobil yang susah. Sebagian juga teman-teman mendorong truk itu supaya mobilnya bisa lewat,” sebutnya.
Diketahui, dalam aksinya massa menuntut agar penimbunan di lokasi proyek milik PT Energi Unggul Persada (EUP) dihentikan. Selain itu mereja juga meminta agar trok roda 10 agar dipulangkan. (Redaksi)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post