Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Jumat, 27 Mei 2022
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Bontangpost.id
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Bontangpost.id
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Home Feature

Belajar Tata Bahasa dari Poster-Poster Menggelitik saat Demo Mahasiswa

Reporter: M Zulfikar Akbar
Selasa, 1 Oktober 2019, 17:30 WITA
dalam Feature
5 menit dibaca
Belajar Tata Bahasa dari Poster-Poster Menggelitik saat Demo Mahasiswa

Salah satu contoh poster yang diperbaiki tata bahasanya oleh tim Kemdikbud. (Instagram @kemdikbud.ri)

Scan MeShare on FacebookShare on Twitter

Mereka memilih poster-poster dengan kalimat unik. Mengoreksi, lalu mem-posting-nya di Instagram. Reaksi netizen beragam. Sebagian memuji, tapi ada juga yang memaki. Kuncinya: tidak boleh marah dan baperan.

UMAR WIRAHADI, Jakarta , Jawa Pos

”ENTAH apa yang merasukimu hingga kau tega menghianatiku”. Itu salah satu bunyi poster aksi demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR-MPR Selasa lalu (24/9).

Kalimat tersebut memang penggalan lirik lagu yang dipopulerkan album remix DJ Gagak yang sedang hit itu. Tidak heran, poster tersebut sangat viral di linimasa media sosial hari-hari ini. ”Ini salah satu poster yang kami angkat,” kata Anandes Langguana kepada Jawa Pos saat ditemui di kantornya di lantai 4 Kemendikbud, Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Pria yang menjabat kepala seksi Bidang Informasi Kemendikbud itu menyampaikan, ada yang keliru dalam poster itu secara tata bahasa. Yakni, kata ”menghianatiku”. Seharusnya, papar dia, ejaan yang benar adalah ”mengkhianatiku”.

”Inilah sisi lain dari aksi mahasiswa. Ternyata bisa dipakai sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia,” tutur Anandes. Setelah melalui proses verifikasi, ada lima poster yang diunggah dalam akun Instagram (IG) Kemendikbud. Poster lain bertulisan ”Negara sudah darurat sampai introvert rela ikut demo”. Yang dikoreksi dalam kalimat itu adalah kata ”introvert”. Ejaan yang benar adalah ”introver” karena sudah diserap bahasa Indonesia.

Selain itu, ada kalimat ”Jangan matikan keadilan, matikan saja mantan ku”. Kesalahan kalimat tersebut terletak pada kata ”mantan ku”. Anandes menjelaskan, setiap menunjukkan kata ganti milik (”-ku”), tulisannya selalu digandeng. Karena itu, tulisan yang benar adalah ”mantanku”.

Baca Juga:  Meiliana, Honorer yang Sukses Jadi Sekprov Kaltim 

Ada juga kalimat lain. ”Pak Rektor, kami izin kuliah dijalan”. Yang dikoreksi adalah kata ”dijalan”. Penulisan yang benar adalah ”di jalan”. Sebab, ”di” dalam kalimat tersebut menunjukkan kata depan (preposisi) sebagai keterangan tempat.

Tidak semua dimasukkan ke slide posting-an di Instagram. Tim Kemendikbud juga mempertimbangkan sisi etis sebuah poster. Sebab, ada juga poster yang gambarnya tidak etis dipublikasikan. ’’Itu menjadi pertimbangan juga untuk di-posting,” ujar pria 39 tahun tersebut.

Belajar Tata Bahasa dari Poster-Poster Menggelitik saat Demo Mahasiswa 1
(Dari kiri) Desliana Maulipaksi, Anandes Langguana, Shahwin Purnomo Aji, dan M. Khosi. Mereka melakukan patroli tata bahasa untuk mengedukasi publik. (Umar Wirahadi/Jawa Pos)

Ide untuk mengoreksi poster bikinan mahasiswa muncul secara tiba-tiba. Ide itu kali pertama diusulkan Desliana Maulipaksi, anggota tim komunikasi Kemendikbud. Desliana mengatakan, kegiatan yang disebut patrol tata bahasa itu baru pertama diadakan. ”Ide muncul spontanitas karena melihat keseruan aksi mahasiswa,” tuturnya.

Dia tergelitik dengan maraknya poster-poster yang bertebaran di media sosial. Desliana mengungkapkan, poster aksi mahasiswa kali ini terbilang unik dan berbeda. Sisi kreativitas muncul dari kalimat yang ditulis dalam poster. ”Sindirannya mengena ke sasaran,” ujarnya.

Salah satunya, ”Itu DPR atau lagunya Afgan? Kok Sadis”. Tulisan dalam poster sesuai dengan karakter milenial yang suka mengikuti tren. Ingin menjadi bagian dari perubahan dan menyukai hal-hal kekinian.

”Poster-poster itu khas milenial. Ini berbeda sekali dengan demo-demo yang menonjolkan kalimat-kalimat perlawanan,” tutur alumnus Universitas Padjadjaran (Unpad) itu.

Bagaimana hasilnya? Unggahan tersebut sukses memancing reaksi warganet. Hingga kini, total 211.933 akun menyukai posting-an dengan 8.913 komentar.

Baca Juga:  PPDB 2020: Calon Siswa Bisa Mendaftar Lebih Satu Jalur

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

#SahabatDikbud , kreativitas (creativity) adalah salah satu kompetensi yang dibutuhkan generasi bangsa di abad 21. Selain itu ada 4C lain, yakni Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi/kerja sama), Critical Thinking (berpikir kritis), dan Confidence (percaya diri). . #SahabatDikbud sudah melihat poster-poster dari mahasiswa saat aksi unjuk rasa kemarin? Kreatif-kreatif, bukan? ??. . Nah, Kemendikbud mengajak #SahabatDikbud untuk melihat kreativitas mahasiswa dalam karya posternya itu, dan memperbaiki kesalahan penulisan bahasa Indonesia. Apakah #SahabatDikbud menemukan poster kreatif lain untuk media pembelajaran bahasa Indonesia? ? . #bahasaindonesia #cintabahasaindonesia #cerdasberliterasi #cerdasberkarakter #cerdasberbudaya

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kemdikbud.RI (@kemdikbud.ri) pada 24 Sep 2019 jam 11:50 PDT

Komentar pun beragam. Namun, sebagian besar menyambut positif posting-an tersebut. ’’Baru tahu demo ternyata bisa menjadi media pembelajaran bahasa Indonesia. Terima kasih Kemdikbud,” tulis netizen dengan akun bernama rahayuastuti077. Ada yang men-support dengan komentar ’’naikkan gaji admin,”tulis akun atas nama ibu_elis.

Selain komentar positif, banyak pula yang komentar negatif dan sinis. Banyak komentar tersebut yang menohok. Misalnya, ’’Hasil kerja demonstran diperbaiki, hasil kerja pejabat diabaikan,” tulis Sebastian_Campbel.

Ada pula komentar ”Jangan cuma bisa mencari kesalahan mahasiswa. Cari juga kesalahan para koruptor,” tulis akun TimorLeste 01. Ada juga yang seperti ini: ”Kemdikbud hanya jago mengoreksi mahasiswa. Giliran DPR dan pemerintah yang salah diam saja,” tulis akun Yudi Kurniawan.

Baca Juga:  AKP Iskandar Bamulo, Siap Berantas Illegal Fishing dan Peredaran Obat Terlarang di Perairan Bontang

Membaca komentar-komentar miring tersebut, Desliana Maulipaksi mengaku tidak emosi. Dia mengatakan, seluruh tim komunikasi Kemendikbud yang membawahkan pengelolaan admin IG Kemendikbud tidak marah. Sebab, itu bagian dari aspirasi mahasiswa. ’’Prinsipnya, kami tidak boleh baper (bawa perasaan, Red). Pro-kontra itu biasa,” imbuhnya.

Sikap sabar admin terlihat dari tanggapan atas akun-akun yang melayangkan protes miring. Setiap pernyataan miring dijawab dengan sabar. Misalnya, ’’Admin mengapresiasi perjuangan mahasiswa yang berjuang dan membuat poster-poster yang kreatif. Bahasa adalah bagian dari pendidikan dan kebudayaan. Di kemdikbud juga ada unit kerja bernama Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. Salam literasi,” tulis admin.

Tim Komunikasi Kemendikbud lainnya, Shahwin Purnomo Aji, menuturkan bahwa tim awalnya ragu mem-posting poster-poster mahasiswa tersebut. Ada kekhawatiran akan menambah suasana semakin panas. Maklum, aksi mahasiswa pada 24 September lalu, misalnya, terbilang mencekam dan berlangsung hingga larut malam. ’’Ini adalah patroli tata bahasa. Tujuan kami memang untuk media pembelajaran. Buktinya, respons netizen juga bagus,” tuturnya.

Sejak konten tersebut tayang pada 24 September, follower akun Kemendikbud terkerek naik signifikan. Selama empat hari hingga Jumat lalu (27/9), ada penambahan follower sampai lebih dari 10 ribu. Saat ini follower IG Kemendikbud menjadi 876.000. ”Ini juga bentuk komunikasi yang kreatif. Jangan sampai institusi pemerintah dicap kaku,” imbuh Shahwin Purnomo Aji.(jpc)

Share this:

  • Twitter
  • Facebook


Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Saksikan video menarik berikut ini:

Tags: featurekemendikbud
Print Friendly, PDF & Email
PindaiBagikan190Tweet119Kirim

Dapatkan informasi terbaru langsung di perangkat anda. Langganan sekarang!

Berhenti Berlangganan

Komentar Anda

Related Posts

Cerita Inspiratif Denni Mappa, Cerdik Baca Peluang, Kembangkan Bisnis Kesehatan

Cerita Inspiratif Denni Mappa, Cerdik Baca Peluang, Kembangkan Bisnis Kesehatan

Selasa, 15 Februari 2022, 15:00 WITA
Ultah Pramoedya dan Keteguhan Soesilo Toer Merawat Semangatnya lewat Pataba

Ultah Pramoedya dan Keteguhan Soesilo Toer Merawat Semangatnya lewat Pataba

Sabtu, 12 Februari 2022, 11:43 WITA
Aksi Nekat Triyono Lompat dari Kapal Pemancing, Terapung Tiga Hari di Laut Jawa

Aksi Nekat Triyono Lompat dari Kapal Pemancing, Terapung Tiga Hari di Laut Jawa

Minggu, 8 Agustus 2021, 12:00 WITA
Mengenal Lapak Baca Bontang, Menyebar Semangat Literasi dengan Cara Sederhana

Mengenal Lapak Baca Bontang, Menyebar Semangat Literasi dengan Cara Sederhana

Minggu, 27 Juni 2021, 19:35 WITA
Kisah Pemancing yang Hilang di Mata Istri

Kisah Pemancing yang Hilang di Mata Istri

Rabu, 13 Januari 2021, 13:00 WITA
Kisah Para Pelaku Pesta Miras Berujung Maut

Kisah Para Pelaku Pesta Miras Berujung Maut

Rabu, 6 Januari 2021, 17:00 WITA
Postingan Selanjutnya
Massa Blokir Jalan, Anak Ikut “Tersandera”, Ini Kata Polres Bontang

Massa Blokir Jalan, Anak Ikut "Tersandera", Ini Kata Polres Bontang

  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Pekerja Lokal Tak Penuhi Target, DPRD Bontang Minta Wika Pulangkan Pipe Fitter Luar

Pekerja Lokal Tak Penuhi Target, DPRD Bontang Minta Wika Pulangkan Pipe Fitter Luar

Senin, 23 Mei 2022, 15:11 WITA
Oknum Pejabat Pemkot Bontang Ditangkap saat Nyabu

Oknum Pejabat Pemkot Bontang Ditangkap saat Nyabu

Rabu, 25 Mei 2022, 12:39 WITA
“Surat Sakti” dari Basri, Beri Rekomendasi untuk Perusahaan Kutai Timur

Perusahaan Kutim Cabut “Surat Sakti” Wali Kota Bontang dari Indominco

Kamis, 19 Mei 2022, 11:21 WITA
Kecelakaan di Jalan Bhayangkara, Pengendara Motor Meninggal

Kecelakaan di Jalan Bhayangkara, Pengendara Motor Meninggal

Rabu, 25 Mei 2022, 07:27 WITA
DPRD Bontang Minta Perekrutan Tenaga Kerja Sistem Borongan di Proyek Wika Dihentikan

DPRD Bontang Minta Perekrutan Tenaga Kerja Sistem Borongan di Proyek Wika Dihentikan

Senin, 23 Mei 2022, 11:10 WITA
Sehari 31 Bangunan di Samarinda Ludes Terbakar

Sehari 31 Bangunan di Samarinda Ludes Terbakar

Kamis, 26 Mei 2022, 20:01 WITA
Dukung Produk UMKM Lokal, Pemkot Bontang Sediakan Batik Kuntul Perak untuk Peserta Apeksi

Dukung Produk UMKM Lokal, Pemkot Bontang Sediakan Batik Kuntul Perak untuk Peserta Apeksi

Kamis, 26 Mei 2022, 19:53 WITA
SMK Putra Bangsa dan PT Pamapersada Sepakat Majukan Dunia Pendidikan

SMK Putra Bangsa dan PT Pamapersada Sepakat Majukan Dunia Pendidikan

Kamis, 26 Mei 2022, 17:00 WITA
Kucurkan Dana Rp 3,4 Miliar, Lapangan Parikesit Dijadikan Pusat Seni Budaya

Kucurkan Dana Rp 3,4 Miliar, Lapangan Parikesit Dijadikan Pusat Seni Budaya

Kamis, 26 Mei 2022, 16:02 WITA
Tahap Awal Pembangunan Replika Istana Kesultanan Kutai Ditarget Rampung 6 Bulan

Tahap Awal Pembangunan Replika Istana Kesultanan Kutai Ditarget Rampung 6 Bulan

Kamis, 26 Mei 2022, 11:36 WITA
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Iklan dan Marketing: (0548)20545

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2019 Bontangpost.id. All Rights Reserved.