• Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE
No Result
View All Result
Bontang Post | Mencerdaskan dan Menginspirasi
No Result
View All Result
Home Feature

Puncak Samarinda, Bak Negeri di Atas Awan

by Redaksi Bontang Post
22 Juni 2020, 09:30
in Feature, Kaltim
Reading Time: 2 mins read
0
Hamparan kabut tebal jadi daya tarik tersendiri di Puncak Samarinda. (Zaenul/Bontangpost.id)

Hamparan kabut tebal jadi daya tarik tersendiri di Puncak Samarinda. (Zaenul/Bontangpost.id)

Share on FacebookShare on Twitter

bontangpost.id – Hamparan kabut berwarna putih layaknya awan, menghampar menutupi dataran yang dipenuhi pepohonan dan pondok kebun warga. Seperti negeri di atas awan, terpampang jelas ketika berdiri di puncak setinggi sekira 260 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ditambah deru jangkrik dan kicauan burung, menyambut pagi kami sekira pukul 05.30 saat menghabiskan malam dengan berkemah.

Eits, pemandangan dan suasana ini bukan di pulau Jawa maupun provinsi lain yang memiliki gunung, melainkan berada di Samarinda. Di Puncak Samarinda, Jalan Berambai, Kelurahan Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara. Pemandangan langka yang dapat dinikmati di Ibu Kota Kaltim ini pun menjadi daya tarik warga Benua Etam, tak hanya warga Samarinda sendiri, namun hingga Balikpapan, Bontang, dan Kutim. Mereka berdatangan dan bergegas bangun pagi, menyempatkan berswafoto dengan latar kabut tersebut.

“Pemandangan kabut ini yang paling kami tawarkan di sini, tapi tergantung ‘amal perbuatan’, terkadang juga tidak ada kabutnya,” seloroh pemilik Obyek Wisata Puncak Samarinda, Catur Febri Hananto saat ditemui, Minggu (21/6/2020).

Baca Juga:  Jos Darmawan, Koleksi 200-an Mobil Kuno dan Kenangan yang Tak Bisa Dibeli

Usai menghabiskan waktu berswafoto di beberapa titik di kawasan tersebut, seperti di hamparan bunga berwarna warni dan di dalam cottage, pengunjung pun diajak untuk melihat keindahan lainnya di sekitar kawasan obyek wisata pegunungan ini. Dengan melihat air terjun sepanjang 2 kilometer dengan tinggi sekira empat lantai, serta beberapa gua yang salah satunya dapat terlihat kumpulan kelelawar.

“Itu tiga tawaran (tempat wisata) yang terindah disini,” ucapnya.

Pengunjung juga dapat menyaksikan terbitnya matahari di tempat wisata tersebut. Namun sayang, waktu kami berkunjung, matahari terbit terhalang oleh kumpulan kabut yang tebal.

“Bisa juga menyaksikan aktivitas laut di Muara Badak,” ujarnya sambil menunjuk arah Kecamatan Muara Badak, Kukar.

Ketika hendak memutuskan untuk menginap di kawasan tersebut, ia menyarankan wisatawan membawa jaket. Mengingat kondisinya cukup dingin. Kata Catur,  suhu di dataran tinggi tersebut pernah mencapai 26 derajat celsius. Begitu pula airnya yang langsung dari mata air, begitu dingin dan jernih.

Baca Juga:  Unik, Tongkol Jagung dan Cangkang Kerang Disulap Jadi Keramik

“Turun 20 meter, airnya di situ. Bisa diminum langsung, karena ini air dari batu gunung,” katanya.

Catur Febri Hananto, pemilik Obyek Wisata Puncak Samarinda. (Zaenul/Bontangpost.id)

Catur menceritakan, dia tak pernah berpikir sebelumnya sejak membeli lahan di wilayah tersebut 2011 lalu untuk menjadikannya sebagai obyek wisata. Namun, empat tahun berlalu tepatnya 2015 lalu ketika memutuskan untuk menginap di lahannya tersebut, saat terbangun di pagi hari, matanya dimanjakan dengan pemandangan kumpulan kabut yang tebal seperti dia berada di suatu tempat wisata di pulau Jawa. Sebab itu dia memutuskan untuk membuka tempat wisata camping ground di lahan sekitar 1 hektar tersebut.

Dengan mematangkan lahan, agar traveler mendirikan kemahnya, dan menanam pohon ceri sebagai tempat menggantungkan hammock. Selain itu juga, untuk mengundang burung kolibri, ia menanam bunga warna-warni dan mendirikan cottage serta fasilitas pendukung seperti toilet.

Baca Juga:  bontangpost.id Juara Nasional Karya Tulis

“Awalnya cuma Sabtu dan Minggu, satu sampai tiga orang datang. Tapi sekarang sudah setiap hari orang datang menginap, sebulan bisa 300 orang,” ujar pria yang bercita-cita memiliki rumah di pegunungan Bali ini.

Pengembangan yang ingin dilakukannya, yakni membangun kolam renang dengan memanfaatkan sumber air yang jernih dan beternak kelinci. Sehingga nantinya pengunjung dapat menikmati sate kelinci dan juga bermain bersama kelinci.

Dia menjelaskan, jalur ke obyek wisata itu tak terlalu jauh dari Samarinda. Jika dihitung, memakan waktu mencapai sekitar 45 menit. Jalurnya ada yang sedikit rusak, namun dipastikan ketika sampai tujuan, wisatawan dipastikan puas.

“Biaya satu orang Rp 50-100 ribu per orang,” ucapnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email
Tags: featurepuncak samarindatempat wisata
ShareTweetSendShare

Bergabung dengan WhatsApp Grup Bontang Post untuk mendapatkan informasi terbaru: Klik di Sini. Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News.

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Previous Post

Simpan Sabu, Dua Warga Tanjung Laut Berakhir di Penjara

Next Post

Pemerintah Perlahan Kurangi ASN Tak Produktif

Related Posts

Jatuh Cinta di Desa Pela
Feature

Jatuh Cinta di Desa Pela

28 Oktober 2024, 08:18
Kisah Penjaga Pintu Air Sungai Bontang: Buaya Mengintai, Bersihkan Sampah secara Manual
Feature

Kisah Penjaga Pintu Air Sungai Bontang: Buaya Mengintai, Bersihkan Sampah secara Manual

23 Oktober 2024, 13:05
Mengenal Dokter Spesialis Bedah Fachrisatul Masruroh; Diharapkan Jadi Mantri, Belajar Banyak dari Pasien
Bontang

Mengenal Dokter Spesialis Bedah Fachrisatul Masruroh; Diharapkan Jadi Mantri, Belajar Banyak dari Pasien

30 Oktober 2023, 17:00
Mengenal Ulama Penyebar Islam di Bontang; Habib Ja’far bin Umar Al-Habsyi
Feature

Mengenal Ulama Penyebar Islam di Bontang; Habib Ja’far bin Umar Al-Habsyi

1 Mei 2023, 10:00
Feature

Kisah Warga Kaltim yang Menjalani Puasa di Luar Negeri; Nisa (1)

29 Maret 2023, 21:00
Mengenal Sosok Suaji, Warga Bontang Penerima Kalpataru
Bontang

Mengenal Sosok Suaji, Warga Bontang Penerima Kalpataru

11 Juni 2022, 14:00

Terpopuler

  • Sudah Dua Kali Edarkan Sabu di Muara Badak, Dua Pengedar Terancam 20 Tahun Penjara

    Pengedar Narkoba Dituntut Kejari Bontang 14,5 Tahun Penjara, Kedapatan Bawa 503 Gram Sabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Hanya Baut, Sambungan Kayu Pelataran Bontang Kuala Juga Pakai Paku

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SD 003 Bontang Selatan Kurang Pendaftar, Baru Terisi Dua Rombel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mur dan Baut Pelataran Bontang Kuala Banyak Hilang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gratispol hingga S3 Dinilai Akademisi Unmul Hanya Gimik, Purwadi; Gratis Kok Pakai Syarat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Mitra
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber
  • Pedoman Pemberitaan Ramah Anak
  • Kontak

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.

No Result
View All Result
  • Home
  • Bontang
  • Kaltim
  • Nasional
  • Advertorial
    • Advertorial
    • Pemkot Bontang
    • DPRD Bontang
  • Ragam
    • Infografis
    • Internasional
    • Olahraga
    • Feature
    • Resep
    • Lensa
  • LIVE

© 2020 Bontangpost.id - Developed by Vision Web Development.