Meiliana, Honorer yang Sukses Jadi Sekprov Kaltim 

WARNA BARU: Meiliana menjadi perempuan pertama yang dilantik sebagai Pj Sekprov Kaltim. Ini menjadi warna baru bagi Kaltim dalam mendorong partisipasi kaum perempuan.(HUMASPROV KALTIM FOR METRO SAMARINDA)

Garis nasib bisa berjodoh pada siapa saja. Termasuk pada wanita satu ini. Dialah Meiliana, wanita kelahiran Samarinda, 09 Mei 1959 silam, dulunya hanyalah seorang honorer. Namun garis nasib telah membawanya menjadi orang nomor satu di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.

DIRHAN, Samarinda

GEDUNG Latim Etam menjadi saksi dan tempat sakral di balik keputusan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Kamis (8/3) kemarin. Di kompleks perkantoran Pemprov Kaltim di Jalan Gajah Mada Samarinda itu, untuk kali pertamanya, jabatan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltim ditasbihkan untuk diemban oleh seorang wanita.

Sejak dimekarkan sebagai sebuah provinsi di tahun 1956 silam, hingga dipenghujung Januari 2018, jabatan Sekprov Kaltim selalu lekat dengan seorang pria. Akan tetapi, sejarah panjang itu kini telah berubah. Bertepatan dengan Hari Perempuan tanggal 8 Maret kemarin, sosok Meiliana tampil sebagai pendobrak sejarah baru.

Meiliana adalah wanita pertama yang ditunjuk dan dilantik sebagai Pejabat (Pj) Sekprov Kaltim. Wanita yang karib dengan sapaan Bunda Mei ini, dipercayakan Gubernur Awang Faroek menggantikan posisi Rusmadi yang sebelumnya mundur untuk maju pada kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.

Sejarah panjang telah diukir ibu dua anak itu sebelum duduk di kursi Sekprov Kaltim. Awal tahun 1985 silam, adalah kali pertama Meiliana terjun ke dunia birokrasi. Kala itu, Meiliana bergabung sebagai honor proyek di kantor Badan Perencanan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim.

Setahun setelahnya, Meiliana diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di kantor yang sama. Lalu di tahun 1987-1988, dia diangkat sebagai PNS Bappeda Kaltim. Karir kepegawaian istri dari Gusti Suhadsya ini terbilang cukup moncer.

Sebab, di tahun 1990-1994, dia dipercaya sebagai Pj Kasubag Tamu, Pemprov Kaltim. Profesional, serta didukung keuletan dan disiplin tinggi, adalah modal Meiliana dalam bekerja. Alhasil, di tahun 1996, Meiliana kemudian kembali dipercaya menjadi Kabag Protokol Pemprov Kaltim.

Karirnya berlanjut di tahun 1999, saat itu dia dipercaya sebagai Kabag Penerangan, Publikasi, dan Dokumentasi Biro Humas Pemprov Kaltim. Setelah melalui berbagai jenjang karir birokrasi, di tahun 2005, Meiliana kemudian diangkat menjadi Kepala Pusat Kajian, Pelatihan, dan Pendidikan Aparatur, Lembaga Administrasi Negara (LAN) Samarinda.

Memasuki tahun 2014, ibu dari Restya Meisya dan Lydea Syahna ini kemudian diangkat sebagai Asisten Administrasi Umum, Sekprov Kaltim. Bahkan di November 2015 hingga Februari 2016, Gubernur Awang Faroek menunjuk dan mempercayainya sebagai Pj Wali Kota Samarinda, saat Syaharie Jaang dan mendiang Nusyirwan Ismail maju pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Samarinda.

Di tahun yang sama, atau pasca menanggalkan Pj Wali Kota Samarinda, Meiliana tetap dipercaya sebagai Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekprov Kaltim. Puncak atas sederet perjalanan karir alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda ini, yakni ditunjuk sebagai Pj Sekprov Kaltim.

Meiliana bercerita, dalam merintis karir birokrasi, dirinya tidak pernah mematok target. Sebab baginya, setiap tugas, tanggung jawab, dan pekerjaan yang diembankan padanya, selalu dia jalani bagai air mengalir. Selain itu, menurutnya, setiap pekerjaan dan tanggung jawab adalah tantangan yang harus disyukuri.

“Saya mengalir saja saat bekerja. Apapun pekerjaan dan jabatan itu, selalu saya syukuri. Sebab bagi saya, setiap pekerjaan itu harus dikerjakan dari hati, kejujuran, ketulusan, dan profesional,” tuturnya.

Tak hanya itu, di mata wanita yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jamkrida Kaltim ini, kunci baginya dalam bekerja yakni keterlibatan team work. Katanya, bekerja dalam tim dibutuhkan, selain memudahkan dirinya sat bekerja. Tim Work memberinya banyak masukan, inovasi, dan motivasi.

“Kalau ada pekerjaan yang tidak selesai, saya merasa sangat tidak nyaman. Jadi berkas-berkas yang ada di meja, selalu habis saya bagi ke para Asisten, maupun ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membantu menyelesaikan sesuai tupoksi mereka,” katanya.

Bunda Mei merasa cukup spesial bisa dilantik bertepatan dengan Hari Perempuan. Momen tersebut menurutnya menjadi simbol dan spirit, bahwa perempuan bisa ikut berpartisipasi, baik di dunia birokrasi, legislatif, atau bisnis membangun bangsa. Terutama membangun tanah Benua Etam.

“Hari ini (Kemarin, Red.) women day. Ini hari yang spesial. Hari yang baik. Ini waktu terbaik yang diberikan Allah kepada saya. Semoga amanat yang diberikan pak Gubernur dapat saya laksanakan dengan baik, tertib, dan amanah,” harapnya.

Walau menjadi pejabat publik, wanita yang gemar memasak ini enggan mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu rumah tangga. Menurutnya, sebelum berangkat kerja, dirinya selalu menyempatkan memasak untuk suami dan kedua anaknya.

Sebab bagi Meiliana, ukuran kesuksesan seseorang di dunia kerja, erat kaitannya dengan berhasil atau tidaknya seseorang itu membangun dan membina keluarganya. Terutama dalam melaksanakannya tanggung jawabnya. Sehingga baginya, keluarga adalah yang utama dan nomor satu.

“Setiap selesai salat subuh, saya tidak bisa lagi tidur. Maka saya isi dengan kegiatan rumah tangga. Apakah makanan yang saya buat untuk keluarga dimakan atau tidak, tapi saya selalu menyediakannya. Karena apa yang jadi kewajiban saya, harus saya laksanakan dan selesaikan,” katanya.

Magister Manajemen Studi  Manajamen Pemasaran, Unmul Samarinda ini bersyukur, walau hampir setiap jengkal waktunya diabdikan untuk membangun tanah Borneo. Dirinya merasa berhasil mendidik kedua anaknya yang kini telah menjadi dokter. “Alhamdulillah, kedua anak saya sudah jadi dokter. Itu cita-cita saya, sukses dalam rumah tangga, sukses juga dalam berkarir dan mengabdikan diri bagi masyarakat,” ucapnya.

Restu dari suami juga menjadi kunci penting bagi Meiliana dalam merintis karir birokrasi. Bahkan bagi wanita yang pernah ditugaskan dalam International  Training  Programme  On  Leadership  Development  for Administrators di  India itu, mengaku, dirinya tidak akan melangkah jika itu tidak direstui oleh sang suami.

“Suami selalu mendukung. Bagi saya, rida suami itu akan menjadi kunci sukses bagi seorang istri. Kedua orang tua saya, terutama ibu, sangat saya hormati. Karena mereka selalu mendukung. Saya bisa sampai berdiri sini (Pj Sekprov, Red.) juga doa orang tua. Itu sangat saya syukuri,” ucapnya.

Dalam bekerja, Meiliana punya prinsip, apapun pekerjaan dan tanggung jawab, solat lima waktu tidak pernah dia lepaskan. Bahkan saat melaksanakan rapat-rapat penting, jika suara azan sudah berkumandang, maka dirinya selalu meminta rapat dihentikan untuk menyelesaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.

“Bekerja boleh. Tapi ibadah, salat lima waktu tidak boleh dilupakan. Saat azan berkumandang, saya akan menghentikan semua pekerjaan saya. Dengan salat, kita bisa mawas diri. Melalui salat, kita diingatkan untuk amanah dalam bekerja,” katanya.

Baginya, setiap pekerjaan punya tantangan dan resiko. Namun semua itu akan mudah dilalui, jika pekerjaan itu dilaksanakan dengan mengharapkan rida dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Apalagi keyakinan itu disertai dengan usaha yang baik, maka hasilnya pun akan berbuah kebaikan. Begitupun sebaliknya, kalau hati dan niat sudah tidak baik, maka hasilnya pun tidak akan baik.

“Saya percaya pada Allah, bahwa niat yang baik dan tulus, serta kejujuran, pasti baik hasilnya. Itu juga menjadi modal dan kekuatan saya dalam bekerja. Saya selalu berkeyakinan, Allah selalu melihat setiap yang kita lakukan,” ujarnya.

Sebagai Pj Sekprov Kaltim, Meiliana berkata, dirinya punya visi yang kuat untuk menyukseskan program pembangunan yang telah dicanangkan Gubernur Awang Faroek Ishak. Antara lain, menuntaskan pembangunan proyek strategis seperti, pembangunan Bandara APT Pranoto Sungai Siring, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, dan Jembatan Kembar yang harus selesai tahun 2018 dan 2019.

Selain itu, dirinya akan berkoordinasi dengan semua OPD untuk memastikan tata pengelolaan pemerintah berjalan baik. Terutama yang berkenaan dengan pelayanan publik di lingkungan Pemprov Kaltim. Termasuk penguatan dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim.

“Saya ingin membantu pak Gubernur merealisasikan semua mimpi-mimpi pembangunan yang telah beliau canangkan. Bila perlu, ke depan Kaltim harus bisa mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Pemerintah Pusat,” harapnya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor