BONTANG – Demi membayar biaya sekolah anaknya, Samsi Rahman (40) nekat menekuni profesi maling. Saking butuh uang, pria warga Jalan Mangkurawang, RT 07, Desa Mangkurawang, Tenggarong, Kutai Kartanegara ini sampai melebarkan “sayapnya” hingga Bontang. Beruntung maling spesialis pecah kaca mobil ini berhasil dibekuk Unit Opsnal Sat Reskrim Polres Bontang yang di-back up Subdit Jatanras Polda Kaltim, di Samarinda, Rabu (29/8) lalu. “Saya butuh uang untuk bayar sekolah anak, karena anak saya sekolah asrama, tiap bulan bayar uang makan Rp 900 ribu dan sudah 6 bulan saya tidak membayarnya,” aku Samsi saat ditemui di Polres Bontang, Rabu (29/8) lalu.
Untuk melancarkan aksinya dalam memecahkan kaca mobil, Samsi mengaku menggunakan obeng yang selalu ia kantongi. Samsi perlu berulang kali menusukkan obeng agar kaca mobil korban pecah. “Dicongkelkan berulang-ulang, sampai kacanya pecah, barulah saya ambil barang yang ada di mobil, baik itu handphone maupun dompet,” ujar pria yang sudah bolak-balik merasakan dinginnya penjara tiga kali ini.
Samsi juga terbilang cukup mahir saat beraksi, karena dia hanya bekerja sendiri. Tempat yang selalu menjadi sasarannya ialah parkiran gedung atau fasilitas olahraga yang sepi namun padat kendaraan pengunjung. Seperti parkiran Gor PKT, Stadion Mulawarman, juga parkiran masjid-masjid. “Kadang saya juga mencongkel jok motor jika melihat ada yang menyimpan ponsel atau dompet di bawah jok,” terang dia.
Sabtu (25/8) lalu, saat dirinya melakukan aksinya di parkiran Stadion Mulawarman PKT, Samsi langsung bergegas lari dari Bontang dan menuju ke Samarinda. Namun, aksi pencurian tersebut bukan kali pertamanya di Bontang. Karena dia beraksi satu pekan sekali untuk mencuri. “Di Bontang saya tinggal di penginapan depan Terminal Kilometer 6, karena kalau tidak ada hasil (mencuri, Red.) saya tidak pulang ke Samarinda,” aku dia.
Saking seriusnya jalani aktivitas mencuri, jumlah ponsel yang sudah dia curi pun sudah tak terhitung lagi. Karena selepas mencuri, Samsi langsung menjualnya ke konter-konter ponsel. Sementara yang berhasil diamankan Sat Reskrim Polres Bontang mencapai 28 unit ponsel yang terdiri dari berbagai merek dan ukuran. “Tahun 2006 lalu juga saya pernah mencuri di Bontang,” katanya.
Kapolres Bontang, AKBP Siswanto Mukti melalui Kasat Reskrim AKP Ferry Putra Samodra mengatakan, pihaknya kini masih mengembangkan penyidikan lebih lanjut sambil mengumpulkan barang bukti hasil kejahatannya yang sempat dijual. Ferry mengimbau kepada para korban yang merasa ponselnya hilang agar segera membuat laporan ke Polres Bontang. “Tersangka masih kami lakukan pemeriksaan,” tukas Ferry.(mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: