SANGATTA – Selain minim sarana dan prasana, masalah yang tak kalah peliknya di Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kutim yakni minimnya sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kualifikasi. Bahkan, seperti tenaga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) hampir tidak sama sekali ada di Satpol PP Kutim.
Disebutkan Kasatpol PP Kutim M Arief Yulianto, sekarang ini Satpol PP juga ditugaskan untuk menjalankan perundang-undangan. Dengan demikian, dibutuhkan seorang PPNS yang bertugas menjabarkan dan jalan aturan yang dimaksud.
Nah, sampai dengan sekarang ini, ternyata baru ada satu orang PPNS di lingkungan Pemerintah Kutim. Dan yang bersangkutan sekarang telah ditempat tugaskan sebagai salah satu Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Perkebunan (Disbun) Kutim, dalam hal ini Imam Lufti.
“Mulai tugas tipiring, penertiban dan pengamanan adalah tugas Satpol PP. Karenanya, kemarin, saat kami audiensi dengan Wakil Bupati Kasmidi Bulang, kami minta bantuan untuk menempatkan PPNS di Satpol PP. Terus, kalau sudah ada PPNS, mohon jangan dipindahkan dulu dari Satpol PP. Karena pendidikan seorang PPNS cukup panjang, sekitar 4 bulan,” tuturnya, kemarin.
Dengan minimnya tenaga PPNS tersebut, Arief berencana akan mengusulkan pencetakan PPNS baru oleh Pemerintah Kutim. “Tahun ini sudah kami ajukan, mudah-mudahan ada rekrut baru dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki pegawai dengan gelar Sarjana Hukum (SH), dan siap diberangkatkan pada pelatihan PPNS,” katanya.
Selain itu, masalah lainnya yang jadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Arief adalah, memberikan pelatihan Sekolah Kepolisian Negera (SPN) bagi para petugas Satpol PP Kutim, baik yang sudah PNS ataupun yang masih Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D).
“Satpol PP inikan tugas satuan, dan punya kualifikasi dasar. Dari 96 orang petugas Satpol PP Kutim, baru ada sekitar 42 orang saja yang pernah mengikuti dan mendapatkan pelatihan SPN di Balikpapan. Kedepannya, saya ingin semua petugas Satpol PP mendapatkan pelatihan itu,” ungkapnya.
Pertimbangannya, karena Satpol PP juga merupakan tugas pasukan. Otomatis setiap anggotanya harus memiliki kualitas pendidikan dasar, oleh karenanya, dirinya telah memerintah Kabid SDM Satpol PP untuk segera menyusun program pengembangan SDM.
“Mulai dari pelatihan dasar, pelatihan lanjutan, sampai dengan ketingkat struktur, akan kami buatkan pelatihannya masing-masing. Kalau petugas dan pegawai Satpol PP sudah bisa itu, kami sudah bisa melatih sampai ke tingkat kecamatan,” katanya. (drh)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: