bontangpost.id – Puncak penyelenggaraan ibadah haji tinggal dua bulan lagi. Tetapi sampai saat ini Indonesia masih masuk dalam daftar 20 negara yang dilarang masuk ke Saudi. Di satu sisi, negara kerajaan ini mulai membuka penerbangan internasional pada 17 Mei, hari ini.
Informasi tentang dibukanya kembali penerbangan internasional masuk dan keluar Arab Saudi tertuang dalam surat resmi General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi. Di dalam surat tersebut ada sejumlah prosedur bagi pelancong asing yang akan masuk ke Saudi.
Di antaranya adalah aturan untuk mengikuti ketentuan karantina. Kemudian juga harus sudah divaksin Covid-19. Secara tegas di dalam surat GACA tersebut ditulis empat jenis vaksin Covid-19 yang bisa digunakan untuk masuk ke Saudi. Yaitu sudah disuntik dua dosis vaksin Pfizer Biontech, Oxford AstraZeneca, dan Moderna. Atau sudah disuntik satu dosis vaksin Johnson.
Di dalam surat tertanggal 2 Februari itu, isinya tentang daftar 20 negara yang terkena suspend atau berstatus restriction. Tidak hanya Indonesia yang masuk dalam daftar itu. Negara lainnya adalah Argentina, Uni Emirat Arab, Jerman, Amerika Serikat, dan Irlandia. Kemudian Italia, Pakistan, Brazil, Portugal, Inggris, Turki, Afrika Selatan, Swedia, Swiss, Prancis, Libanon, Mesir, India, dan Jepang.
Untuk itu Amiruddin mengatakan kebijakan ban atau suspense terhadap 20 negara itu masih berlanjut. Sehingga meskipun dalam waktu dekat Arab Saudi membuka kembali penerbangan internasional, Indonesia belum bisa memanfaatkannya.
Situasi tersebut membuat pengiriman jamaah haji dari Indonesia tahun ini kian tidak pasti. Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Zaky Zakaria Ansyari membenarkan bahwa Arab Saudi sudah mengumumkan tahun ini tetap menyelenggarakan haji.
Tetapi bagi masyarakat Indonesia masih diliputi ketidakpastian. ’’Sebab kerajaan Arab Saudi belum merincikan negara mana saja yang boleh dan tidak boleh mengirim jamaah haji,’’ katanya. Selain itu kuota haji 2021 juga belum ditetapkan sampai saat ini.
Meskipun begitu Zaky mengatakan travel-travel haji khusus di bawah Amphuri tetap siap jika nanti ada pemberangkatan haji. Mereka siap memberangkatkan jamaah haji khusus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan aturan Saudi. Dia mengakui memberangkatkan haji di tengah pandemi seperti sekarang banyak tantangannya. Selain membuat biaya haji bertambah, juga ada aturan pembatasan fisik untuk mencegah penularan Covid-19. (wan)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: