Dirangkai dengan Pembagian Paket Seragam, Buku, Sepatu, dan Tas Gratis
BONTANG – SDN 004 Bontang Barat kedatangan tamu spesial. Ya, Senin (23/10) kemarin Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni berkesempatan menjadi pembina upacara di salah satu sekolah negeri di Kota Taman tersebut.
Tampak hadir mendampingi, Asisten Administrasi Pembangunan Emlizar Muchtar, Asisten Administrasi Umum Syarifah Nurul Hidayati, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Akhmad Suharto, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Dasuki, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-P3M) Abdu Safa Muha, Camat Bontang Barat Sutrisno, Lurah Gunung Telihan Viki Rizky Riyadis, serta General Affairs Superintendent and Community Departement, Rheza Zacharias mewakili Manajemen PT KNI.
Rupaya, SDN 004 Bontang Barat terpilih sebagai pilot project program Deteksi dan Edukasi Informasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak (Detektif Cekatan) menuju sekolah bebas kekerasan.
Neni dalam sambutannya mengatakan, ia selaku Wali Kota Bontang, berkomitmen terhadap pendidikan di Kota Bontang dapat mengangkat harkat dan martabat murid-murid serta masyarakatnya. Salah satu program Pemkot Bontang, dituangkan dalam misinya yakni menguatkan Kota Bontang sebagai kota maritim (lautan), berkebudayaan industri, bertumpu pada sumber daya manusia berkualitas lingkungan hidup yang baik.
“Sumber daya manusia yang berkualitas menjadi komitmen utama buat kita. Karena Bontang enggak punya apa-apa. Bontang enggak punya sumber daya alam, Bontang hanya daerah pengolah. Suatu saat pasti akan habis. Kita enggak mau kalau Bontang jadi kota mati,” tutur Neni.
Upaya Pemkot Bontang ialah mempersiapkan generasi cerdas, sehat, sehingga tidak ada kekerasan yang diderita anak-anak. Salah satunya melalui program Detektif Cekatan. “Jika tidak mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas sejak dini, tentunya ke depan Bontang akan menjadi kota yang menyedihkan,” tambahnya.
Melalui Detektif Cekatan, siswa diminta untuk dapat mendeteksi, mengedukasi, memberikan informasi kekerasan pada anak. Sebab, saat ini kekerasan pada anak cukup tinggi. Neni mencontohkan, anak di bawah umur dipaksa oleh orang tuanya untuk bekerja, dipukul, hingga memakai obat-obatan terlarang.
“Jangan mau jika ada yang nawarin permen secara gratis ya. Enggak usah diterima. Saat ini hanyak modus untuk menghancurkan masa depan anak-anak kita. Jika ada yang raba-raba, laporkan. Tim Detektif Cekatan akan mengedukasi anak-anakku sekalian. Kalau program ini berjalan dengan baik. Anak-anak dibekali dalam kehidupan (kesehatan) dan pendidikannya, hak anak, insyaallah akan menjadi anak-anak yang tangguh, bisa melanjutkan cita-cita para pahlawan,” kata dia.
Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi anak-anak untuk rajin dan giat belajar. Sesuai dengan program Pemkot Bontang yakni smart, green, and creative city, juga sesuai temanya juara, aktif, global, dan optimis (JAGO) dalam menyongsong masa depan.
Ia bercita-cita bahwa Bontang akan memiliki generasi muda atau anak-anak yang cerdas, sehat, tangguh, tidak mengalami kekerasan dalam rumah tangga serta pergaulannya. Itu semua harus dimulai dari saat ini, dari lingkungan sekolah.
Pada momen ini sekaligus membagikan paket seragam, buku, sepatu, dan tas gratis kepada 36.000 siswa SD sampai SMA, negeri maupun swasta. Menyusul pemberian laptop kepada para guru SD dan SMP negeri maupun swasta di Kota Bontang. “Saat ini guru-guru SMP dulu ya, insyaallah tahun depan kepada guru-guru SD negeri secara bertahap. Ini bentuk apresiasi saya kepada dunia pendidikan. Karena, masa depan negeri ini berada di anak-anakku sekalian. Gantungkan cita-citamu setinggi-tingginya. Berusaha dan berdoalah. Manusia tanpa cita-cita akan kehilangan masa depannya,” tutup Neni. (ra)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: