BONTANG – Pedagang daging ayam di pasar sementara Rawa Indah, kembali mengeluhkan keberadaan sejumlah pedagang yang berjualan depan pasar maupun atas trotoar. Sebab, kehadiran mereka berdampak pada omzet pedagang dalam pasar.
Demikian yang diutarakan Muhammad, salah satu pedagang daging ayam. Semenjak kehadiran pedagang liar itu sekira setahun lalu, Muhammad mengaku penurunan pendapatannya sangat drasris.
“Penurunannya sampai 50 persen. Sudah dikoordinasikan dengan pedagang yang di luar. Tapi mereka cuma mundur sedikit dari pinggir jalan, dan tetap jualan,” ujarnya, Selasa (28/5/2019).
Dia mengatakan selain merugikan, pedagang di luar juga tidak terbebani pembayaran retribusi. Sementara pedagang dalam pasar harus menanggung retribusi parkir dan biaya pajak bulanan.
“Setiap hari bayar retribusi parkir Rp 2.000. Ditambah lagi pajak bulanan sekitar Rp 9.000. Harus ada tindakan dari Pemkot Bontang. Biar pedagang tertata,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Bontang Basri Rase mengatakan, hal ini sudah sering dibahas bersama DPRD Bontang. Imbauan pun rutin dilakukan kepada pedagang yang berjualan di luar pasar. Namun, nyatanya masih beraktivitas hingga kini.
“Sebenarnya ini kesadaran pedagang saja. Sudah diimbau agar tidak berjualan di trotoar. Untuk sanksi belum ada, sebatas imbauan dulu,” katanya usai melakukan monitoring harga bahan pokok menjelang Idulfitri 1440 Hijriah.
Akan tetapi, lanjut Basri menyampaikan, ketika pasar sudah rampung dikerjakan, lapak berjualan akan lebih diprioritaskan bagi pedagang yang saat ini berjualan dalam pasar. Diketahui, pedagang yang berjualan di depan pasar mencapai sekitar 100 pedagang. (Arsyad Mustar)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post