bontangpost.id – Sebanyak 5 ton beras yang disediakan Pemerintah Kota Bontang dalam gerakan pangan murah yang digelar di halaman Hotel Grand Equator, Jumat (22/9/2023) ramai diserbu warga.
Dari sejumlah komoditas pangan yang dijajakan, seperti minyak goreng, bawang merah, cabai, gula hingga telur, beras menjadi paling banyak diburu warga.
Dari pantauan redaksi bontangpost.id, sejak pukul 08.00 ratusan warga antusias mengantre kegiatan ini demi mendapatkan sembako dengan harga murah. Beberapa warga di antaranya memborong dua hingga enam karung beras berukuran lima kilogram.
Falen salah seorang warga mengatakan sejak awal ia mengincar minyak goreng dan beras, seba harga beras di sejumlah pasar maupun grosir tengah melambung.
“Saya beli empat karung. Mumpung murah. Kalau di luar sana harganya masih tinggi,” akunya.
Sementara itu, Kepala Dinas DKP3 Bontang Edy Foreswanto mengatakan GPM ini digelar untuk pengendalian inflasi dan stabilisasi harga pangan di pasar. Sebagaimana diketahui harga beras premium di pasar saat ini menyentuh Rp16.000 per kilo.
Kata dia, tidak ada pembatasan bagi warga yang ingin membeli bahan pokok. Pun, penerapan kupon tidak diberlakukan. Dia berharap, kegiatan ini membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
Adapun pihaknya menyediakan 1.000 paket beras berukuran lima kilogram yang dipasok dari Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk dijajakan.
Diketahui, satu karung beras berukuran lima kilo dibanderol Rp50.000, satu piring telur dijual dengan harga Rp54.000, dan satu liter minyak goreng premium seharga Rp16.500.
“Warga bebas membeli sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada pembatasan maupun syarat yang harus dipenuhi bagi warga yang berbelanja,” sebutnya.
Sebagai informasi, gerakan pangan murah akan berlangsung sampai 24 September. Hingga berita ini ditulis sebanyak 2 ton beras ludes terjual. Puluhan warga masih mengantre untuk mendapatkan beras. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post