“Alokasi kurang salur dana perimbangan sebesar Rp 51, 6 miliar, telah disalurkan sebesar Rp 24,7 miliar dan yang belum disalurkan sebesar Rp26,9 miliar, dengan rencana penyaluran pada 2017, ya pada bulan-bulan awal,” terang Amiluddin.
Sehingga, Amiluddin berharap, dana kurang salur ini tetap disalurkan atau ditransfer dari pusat ke daerah. Karena, kemungkinan sisa Rp 26,9 miliar diprediksi disalurkan di awal tahun 2017.
Dengan demikian, hutang senilai Rp 190 miliar bisa direalisasikan sebagian dan tidak terlalu membebani APBD 2017. “Mudah-mudahan pusat benar-benar menyalurkannya,” harapnya.
Sementara pertemuan dengan kontraktor proyek ini, dikatakan Amiluddin akan dibagi menjadi dua tahap. Mengingat kegiatan proyek dilakukan dengan 2 sumber yakni DAK dan dana APBD Bontang 2016. “Pemanggilannya akan bertahap, sesuai sumber dananya,” ujarnya.
Untuk jumlah keseluruhan kontraktor baik DAK maupun APBD Bontang ada mencapai 200 kontraktor. Amiludin menyakini, tidak ada gejolak di antara para kontraktor tersebut terkait lambatnya pembayaran. Sebab, dari awal sudah ada komunikasi bahwa mereka sudah diberitahu kondisi keuangan pemerintah.
“Kami sudah sering memberitahukan ke mereka agar hati-hati, karena kondisi keuangan sudah seperti ini, sehingga bisa di minimalisir gejolak di antara kontraktor,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post