Pasien Covid-19 Tak Bisa Dipaksa Masuk Isoter

Isoter yang menggunakan Rusunawa Guntung, kembali ditutup untuk pasien Covid-19. (Adiel/KP)

bontangpost.id – Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang membenarkan peruntukkan bangunan Rusunawa Guntung untuk menjadi isolasi terpusat (isoter) pasien Covid-19. Kepala Diskes dr Bahauddin membenarkan langkah sterilisasi dilakukan sejak pekan lalu. Pasca satu pasien tersisa kala itu telah selesai menjalani perawatan.

“Berubah dari dulu safe house menjadi isoter. Sesuai dengan arahan pemerintah pusat,” kata dr Bahauddin.

Menurutnya saat ini bangunan tersebut sudah bisa digunakan. Tergantung dari adanya rujukan dari puskesmas atau kelurahan. Diketahui, tren penyebaran covid-19 di Bontang sudah melandai dalam beberapa hari belakangan. “Sterilisasi sebentar saja. 1-2 hari saja,” ucapnya.

Meski demikian, pasien terkonfirmasi virus korona tidak serta-merta langsung diarahkan ke isoter. Nantinya ada dua aspek yang menjadi landasan. Pertama ialah hasil asesmen puskesmas. Kondisi ini mencakup layak tidaknya pasien menempuh isolasi mandiri di rumah. Selanjutnya ialah kebersediaan pasien tersebut.

“Tetapi kalau pasien senangnya di rumah maka kami tidak bisa memaksa,” tutur dia.

Sejatinya, Diskes berkeinginan untuk meniadakan isoman. Dalam kata lain, ialah seluruh pasien dengan status orang tanpa gejala dan gejala ringan dipusatkan di isoter. Tetapi langkah ini dipandang berat. Terpenting jika memutuskan untuk isoman agar tetap dipantau oleh Garda Isoman tiap RT. Harapannya, tidak ada lagi mobilisasi pasien ke luar rumah saat menempuh fase itu.

“Artinya jangan keluyuran betul-betul di dalam rumah. Supaya penyebaran virus ini bisa ditekan,” sebutnya.

Keuntungan ketika berada di isoter ialah logistik makanan terjamin dari petugas. Termasuk pengecekan kesehatan sebanyak tiga kali dalam sehari. Bila terdapat pasien, dipastikan seluruh petugas kesehatan dan keamanan kembali lagi disiagakan di bangunan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Kepala penanggungjawab pasien Rusunawa Guntung dr Irzal mengatakan bangunan itu sudah tidak merawat pasien sejak 2 September. “Pasien terakhir wanita dari Loktuan. 10 hari dirawat,” kata dr Irzal.

Kini, seluruh tenaga kesehatan dan petugas gabungan yang berjaga tidak lagi disiagakan di bangunan yang berlokasi di Jalan Tari Engrang, Guntung Tersebut. Hanya tersisa dua petugas keamanan rusunawa. Artinya petugas gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri sudah ditarik. Meskipun demikian logistik perawatan pasien Covid-19 tetap tersimpan.

“Lagi disterilkan, dibersihkan, kami semua hanya stand by saja di tempat (instansi) masing-masing,” ucapnya.

Diketahui, Rusunawa Guntung mampu menampung 50 pasien. Kendati jumlah kamar masih jauh dibandingkan dengan jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri saat ini. Data Satgas Covid-19, per Senin (6/9) ada 699 pasien isoman. Sementara bed occupancy rate (BOR) ruang isolasi di rumah sakit berada di angka 43 persen sejak awal September. (*/ak)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/