BONTANG – Dipastikan akses menuju Rusunawa Api-Api hanya menggunakan satu pintu. Yakni dari sisi depan bangunan twin block tersebut. Sementara, untuk gerbang besi dengan lima meter di bagian belakang hunian tak dapat dibuka untuk umum.
Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Bontang Edi Ronting mengatakan, pintu tersebut digunakan untuk keadaan darurat. Terutama, proses evakuasi penghuni bila terjadi keadaan yang tak diinginkan.
“Gerbang itu tidak bisa dibuka untuk umum. Untuk emergency (keadaan darurat, Red.) saja, kalau terjadi apa-apa yang tidak diinginkan kaburnya kesitu jadi ada dua pintu,” kata Edi saat dihubungi Bontang Post, Jumat (9/3).
Pasalnya, bila dibuka dikuatirkan akan membuat tingkat keamanan menjadi longgar. Mengingat tenaga keamanan yang bertugas di kawasan tersebut terbatas. Oleh sebab itulah DPKPP tak mau ambil risiko kehilangan barang milik penghuni rusunawa.
“Nanti kalau ada kehilangan kami lagi yang dituntut. Jadi cukup satu pintu dari depan saja,” tuturnya.
Tak hanya itu pertimbangan lainnya ialah di bagian belakang hunian tersebut terdapat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Dimana terdapat pipa yang berada di bawah struktur tanah dalam area tersebut. Terlebih bila dibuka tidak menutup kemungkinan beberapa kendaraan bakal melintas akses itu.
“Padahal konstruksinya bukan untuk dilewati kendaraan,” ucap Edi.
Dikatakan Edi, usulan pembukaan gerbang rusunawa Api-Api bagian belakang ini bermula dari permintaan warga. Warga tersebut mengirim permohonan dan ditujukan kepada legislator. Namun, setelah dilakukan cross check ternyata ketua RT 41 dimana rusunawa itu berada, tidak mempermasalahkan penutupan gerbang belakang hunian.
Sebagai informasi, Rusunawa Api-Api telah diresmikan Oktober 2017 silam. Adapun total anggaran yang dikeluarkan dalam pembangunan proyek sekitar Rp 32 miliar melalui APBN 2013-2014. Dengan konsep lima lantai tiap towernya dan jumlah kamar mencapai 198 unit. Bangunan ini dibangun di atas lahan seluas 1,2 hektar. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: