SANGATTA- Sebelumnya Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutim dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat hanya menggunakan solar sebagai bahan bakar.
Akibatnya, pengeluaran terbilang besar. Bahkan bantuan 2017 sebelum penerapan penghentian subsidi dari pemerintah, sebagian uang dilarikan untuk membayar utang BBM berupa solar.
Akan tetapi tidak untuk akhir tahun 2017 ini. Semua akan dialihkan kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ada beberapa lokasi yang akan menjadi perubahan solar ke PLN. Yakni tahap pertama di PDAM Kabo dan Sangatta Selatan.
Kemudian dilanjut ke Kudungga Suekarno Hatta Sangatta Utara, Rantau Pulung, Karangan, Muara Bengkal dan Muara Ancalong serta Teluk Pandan.
“Jadi kami bertahap merubah dari solar ke PLN. Mudahan saja hal ini bisa mengurangi beban yang sebelumnya hanya menggunakan solar,” ujar Aji Mirni Mawarni.
Memang, semua dilakukan secara bertahap. Akan tetapi hingga Juli 2018 nanti, semua akan terpenuhi. Tak ada lagi yang memanfaatkan solar. Semua akan beralih ke PLN.
“Target kami demikian. Mudahan saja dan doakan semoga terwujud dan sukses,” katanya.
Disinggung sedikit masalah pelayanan, PDAM berjanji akan selalu ekstra memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Terlebih naiknya tarif dasar air.
“Saat ini kami masih fokus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Sedangkan untuk memberikan PAD, kami belum siap. Karena untuk saat ini, baru sekira 38 persen. Jika sudah 80 persen baru memungkinkan menyumbang PAD. Ini semua karena luasnya Kutim. Sehingga belum dapat terjangkau semua,” jelasnya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: