BONTANG –Pelabuhan Loktuan direncakan akan dilakukan pengerukan. Hal tersebut demi pengembangan Pelabuhan Loktuan sebagai pintu gerbang ekonomi Bontang. Sehingga diharapkan kapal-kapal besar bisa bersandar di Pelabuhan Loktuan.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan, untuk Pelabuhan Umum Loktuan harus segera dilakukan pengembangan. Mulai dari pengerukan hingga pembangunan Pelabuhan Peti Kemas.
“Memang masih ada 19 rumah lagi yang belum dibebaskan, tetapi saat ini sudah memasuki tahapan appraisal,” jelas Neni, beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, proses appraisal diharapkan bisa cepat selesai, sehingga pembebasan pun tidak terkendala lagi. Mengingat kemajuan Pelabuhan Umum Loktuan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitarnya. “Pelabuhan kalau sudah dikeruk, barang-barang bisa masuk menggunakan kapal besar ke Loktuan, dan itu akan berpengaruh pada harga di pasaran Bontang yang jauh lebih murah, jadi tentu ramainya pelabuhan juga akan meningkatkan ekonomi masyarakat Loktuan,” ujarnya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, Sukardi. Kata dia, banyak pekerjaan yang terhambat selama Bulan Ramadan, termasuk soal pengerukan pelabuhan. Sehingga rencana pengerukan tersebut mulai dikerjakan kembali pascalebaran . “Nanti kami rencanakan kembali terkait pengerukan, karena di bulan puasa banyak tertunda,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, rencana pengerukan Pelabuhan Loktuan sudah ada sejak tahun 2017 lalu. Mengingat kedalaman kolam putar hanya berkisar 7 sampai 8 meter dalam kondisi pasang dan 6 sampai 7 meter saat air surut. Sehingga hal tersebut menjadi keluhan para kapten kapal saat memutar kapalnya.
Salah satunya kapten KM Binaiya yang merasa kesulitan saat memutar kapalnya. Termasuk pernyataan dari PT Pelni yang menyatakan bahwa Pelabuhan Loktuan belum bisa disandari kapal di atas GT 5000 salah satunya KM Tidar. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post