BONTANG – Teror pelecehan anak yang terjadi Senin (23/1) lalu, terjadi lagi pada Kamis (26/1) kemarin. Jika sebelumnya pelaku berhasil lolos, kali ini, pelaku tak berkutik ketika dibekuk Unit Opsnal Polres Bontang, beserta Bhabinkamtibmas Kelurahan Loktuan dibantu anggota FKPM Loktuan.
Pelaku atas nama Muhammad Asrul alias Angel (21) sempat diamuk warga sekitar karena korbannya kali ini anak kelas 1 SD berusia 7 tahun bernama HP (7)
Informasi dihimpun, kejadian bermula saat ibu korban, sebut saja Melati, usai menjemput korban di salah satu SD Negeri di Bontang Utara mendatangi tempat jualan sekira pukul 10.30 Wita. Melati hendak mengajak HP pulang, namun tiba-tiba ada pembeli, sehingga pelaku melayani pembeli. Sementara korban posisi masih diatas motor dengan kunci yang masih menempel dimotornya.
Saat Melati hendak memukul es batu, pelaku segera membawa kabur motor itu bersama HP yang saat itu masih diatas motor.
Kontan, karyawan Toko Devi berteriak memanggilnya. Ia pun masuk ke dalam toko dan menanyakan kepergian HP. “Dia (pelayan toko, Red) bertanya HP dibawa ke mana tante? Sama siapa? Saya jawab siapa yang bawa, kata dia cowok pake jaket tapi tidak pakai sandal. Di situ saya berpikir mungkin suami saya,” terang Melati.
Namun, pelayan toko itu meyakinkan, bahwa pria itu bukan suami Melati. Dari situ Melati sadar bahwa motornya telah dicuri dan anaknya ikut dibawa lari.
Dalam kondisi panik, Melati berusaha mencarinya dengan tidak menggunakan helm. Tetapi, dirinya kembali lagi karena merasa tak memakai helm. “Akhirnya saya minta suami saya yang mencari, dan ada teman yang sudah lapor polisi,” ujarnya.
Kapolres Bontang, AKBP Andy Ervyn melalui Kapolsek Bontang Utara Iptu Muklas hariyanto mengatakan sekira pukul 11.00 Wita, pihaknya mendapatkan laporan masyarakat adanya kasus penculikan anak. Mendapat laporan tersebut, jajaran Polsektor Loktuan segera menindaklanjuti karena Tempat Kejadian Perkara (TKP) berada di Loktuan. “Jadi ada laporan pencurian motor dengan KT 3677 DO jenis matic, pelaku juga membawa lari anak kelas 1 SD,” jelas Muklas saat ditemui di ruangannya, kemarin.
Untuk TKP pencurian serta penculikan itu di depan Toko Devi Loktuan. Mendapat laporan tersebut, anggota FKPM Loktuan itu menyebar membantu melakukan pencarian bersama kepolisian.
Selang 30 menit, ada informasi bahwa salah satu masyarakat menemukan anak laki-laki dengan kondisi tanpa memakai celana sedang berjalan di pinggir jalan. “Ternyata anak itu adalah HP (7) yang dilaporkan hilang bersama motor milik ibunya,” ujar dia.
Akhirnya, setelah ditanya oleh masyarakat yang menemukannya, HP lantas dibawa ke Polsektor Loktuan. Setelah diperiksa, HP pun diajak untuk dibawa ke TKP menunjukkan lokasi sambil pencarian pelaku. Setelah dikembangkan, motor yang dimaksud ditemukan kurang lebih 30 meter dari TKP, sekitar Bukit Kusnodo Kilometer 3. “Pencarian pelaku terus dilakukan, hingga akhirnya berhasil menemukan pelaku di semak-semak karena sedang bersembunyi,”ungkapnya.
Melihat pelaku, korban pun langsung menunjuk, bahwa orang tersebut memang orang yang dimaksud yang telah menculiknya dan melakukan tindakan tidak senonoh terhadap korban.
Warga pun tak bisa mengendalikan emosi melihat ulah pelaku. Warga mengamuk dan membuat pelaku babak belur. “Unit Opsnal Polres Bontang pun segera mengamankan pelaku, karena dikhawatirkan ada hal-hal yang tidak diinginkan,” terang dia.
Saat sudah diamankan, korban HP terlihat masih trauma dan belum bisa dimintai keterangan. Dengan bujukan, korban dan ibunya diajak ke Polres untuk menjalani pemeriksaan visum untuk membuktikan apa sudah terjadi pelecehan seksual atau belum, karena yang jelas korban ditemukan dalam kondisi telanjang.
“Ternyata, setelah dilakukan pengembangan, pelaku dibawa ke Polres, kami juga mendatangkan korban sebelumnya yakni BS (13) ke Polres untuk memastikan apakah dia pelaku yang sama atau bukan, ternyata BS mengatakan benar Angel merupakan pelakunya,” bebernya.
Pelaku pun, lanjut dia, mengakui perbuatannya dan mengaku bahwa dia yang telah menganiaya BS. “Saat ini kasusnya masih dalam pengembangan, sementara pelaku mengaku korbannya hanya 2 orang itu, tetapi masih dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.
Kanit Opsnal Ipda Fajar menambahkan, saat ditemukan, pelaku Angel pura-pura pingsan di semak-semak dengan kondisi telanjang dan hanya menggunakan celana dalam. Saat diamankan pun, di perjalanan, pelaku kembali pura-pura pingsan di dalam mobil.
Pelaku juga diamankan Unit Opsnal Polres Bontang dalam kondisi mabuk. Sehingga, masih belum bisa dimintai keterangan. “Saya tanya apa, jawabnya apa, masih belum nyambung,” ujarnya.
Namun, Fajar menyebut bahwa pelaku sempat mengaku dirinya bencong. Ketika diperjelas lagi oleh polisi, pelaku mengelak lagi. Oleh karenanya, pihaknya menyesuaikan dengan keterangan saksi-saksi. “Pelaku mabuk, ngomongnya ngeracau, saksi pun mengatakan bahwa mereka habis minum alkohol sama-sama,” ungkapnya.
“Korban sudah disodomi atau belum, tergantung hasil visum, karena baik korban maupun pelaku masih belum bisa dimintai keterangan,” sambungnya.
Wakapolres Bontang, Kompol Mawan Riswandi mengatakan, dalam pengungkapan kasus ini, ada peran serta masyarakat sekitar hingga pelaku bisa ditemukan. Dengan cepatnya anggota FKPM yang terdiri dari masyarakat sekitar melakukan hal yang harus dilakukan ketika mengetahui informasi penculikan anak melalui HT.
“Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat Bontang untuk segera melaporkan ketika ada tindakan kejahatan, karena kepolisian telah menyebarkan nomor telepon, juga bisa melalui media sosial sehingga bisa segera ditanggapi dan ditindaklanjuti,” pungkasnya. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: