bontangpost.id – Seorang perempuan berinisial UA, warga RT 15, Kelurahan Karang Rejo, Balikpapan Tengah, tewas di tangan YS, yang tak lain adalah suaminya. UA tewas mengenaskan setelah dibakar sang suami, Selasa (20/9) siang.
Meski sempat dibawa ke rumah sakit, nyawa perempuan 40an tahun ini tak terselamatkan, lantaran menderita luka bakar di sekujur tubuh.
Sementara sang suami, YS, sekaligus pelaku pembakaran kini menjalani perawatan di RS Kanujoso Djatiwibowo. Ia mengalami luka bakar di bagian wajah dan badan serta luka sayat di bagian tangan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Balikpapan, Komisaris Rengga Puspo Saputro, mengatakan penganiayaan yang dilakukan oleh YS diawali dengan cekcok antarpasutri. Peristiwa tersebut terjadi Selasa (20/9) siang di rumah kontrakan, Jalan DR Sutomo
“Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, penganiayaan ini awalnya karena cekcok pasanga suami istri ini,” kata Rengga di lokasi kejadian.
Soal motif penganiayaan, Rengga mengaku masih melakukan pendalaman. “Masih didalami (motifnya),” ucap dia.
Polisi juga sudah melakukan olah TKP dan membawa barang bukti dari lokasi kejadian. Sejumlah saksi, lanjut Rengga juga sudah dimintai keterangan untuk memastikan motif di balik tindakan keji YS.
Rabiatul Adawiyah, saksi mata sekaligus tetangga korban mengatakan, penganiayaan terhadap UA terjadi sekitar pukul 13.30 Wita.
Saat itu, Rabiatul sedang duduk di teras rumah sebelum dikagetkan suara ledakan dan teriakan dari arah rumah kontrakan UA.
“Karena ada ledakan dan teriakan saya mendatangi rumah korban. Pas masuk rumah, saya melihat korban dalam kondisi duduk di dapur di depan kamar mandi. Sekujur tubuhnya mulai kepala sampai kaki sudah terbakar melepuh,” beber Rabiatul.
Korban UA, kata Rabiatul juga sempat meminta tolong kepadanya. “Acil tolong, panas,” kata Rabiatul menirukan ucapan UA.
Saat hendak menolong, YS tiba-tiba keluar dari kamar sambil menenteng parang dalam kondisi wajah dan badannya juga mengalami luka bakar. Melihat YS membawa senjata tajam, Rabiatul mengurungkan niat menolong dan segera keluar rumah. “Saya takut, jadi saya langsung keluar rumah,” kata dia.
Saat kejadian, anak pertama pasangan suami istri tersebut ada di dalam rumah. Namun, karena diancam, ia tak bisa berbuat banyak.
“Tadi pas saya mencoba masuk, dia (anak korban) di luar rumah. Dia tidak berani masuk, karena diancam,” ujar Rabiatul. (hul)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post