ITC Centre Cari Calon Mahasiswa Bontang, Langsung Bekerja dan Digaji
BONTANG – Indonesia Tionghoa Culture Centre (ITC Centre) membuka peluang bagi para siswa dan siswi SMA di Bontang yang ingin melanjutkan kuliah di negeri Tirai Bambu alias Tiongkok.
Ada jalur beasiswa maupun jalur mandiri bagi mereka yang berminat. Keutamaannya tentu langsung praktik di Rumah Sakit dan mendapat gaji.
Education Consultant, Taajudin Muslim mengatakan, kuliah di Tiongkok ini memiliki beberapa program. Untuk program kedokteran dengan lama waktu selama 6 tahun dan hanya menghabiskan biaya sekira Rp 250 juta.
Sementara program beasiswa bagi D3, belajar bahasa dulu di Surabaya selama setahun dan 3 tahun di Tiongkok mendapat kuliah gratis dengan asrama gratis. “Untuk program beasiswa tanpa uang saku, hanya free kuliah dan asrama,” ungkapnya saat berkunjung ke Kanttor Bontang Post, Selasa (14/3) kemarin.
Dikatakan dia, program ITC Centre ini sudah berjalan sejak tahun 2001. Hanya saja, belum ada perwakilan calon mahasiswa dari Bontang.
Sehingga, pemilik ITC Centre yakni Dahlan Iskan meminta agar para Education Consultant melakukan sosialisasi di Bontang untuk menarik minat para siswa-siswi SMA. “Kami telah lakukan sosialisasi di 2 sekolah yakni SMAN 1 Bontang, dan SMAN 2 Bontang, besok (hari ini, Red) kami lanjutkan ke Kutai Timur, Kutai Kartanegara, hingga ke Melak,” ujarnya.
Tahun lalu, banyak calon mahasiswa yang tergabung dari Kaltara dan Kalteng. Untuk wilayah Kaltim, ada perwakilan 10 orang dari Samarinda dan Kukar. Sebanyak 350 calon mahasiswa pun dilepas langsung oleh Dahlan Iskan di tahun 2016 lalu. “Harapannya, dari Bontang harus ada perwakilan,” pintanya.
Sehingga jika ada yang berminat bisa langsung menghubunginya di nomor 082232193888, atau Peni Witjaksono 081330978978. Selain itu, calon mahasiswa juga bisa mendaftar langsung ke kantornya di Graha Pena 14 Floor Room 1401A, Jalan Ahmad Yani nomor 88 Surabaya. Telepon 0318202148, atau faks 0318250093.
Wali murid yang 2 anaknya sudah melanjutkan kuliah di Tiongkok melalui ITC Centre, Fahrurrazi mengatakan anak pertamanya ikut program beasiswa, sementara anak keduanya yang lebih dulu gabung mengambil program mandiri. Namun, karena anak keduanya termasuk mahasiswa berprestasi, sehingga mendapat beasiswa dari pemerintah Tiongkok berupa biaya kuliah Rp 40 juta (jika dirupiahkan) setiap tahun.
Bahkan juga mendapat beasiswa dari provinsi wilayah kampusnya senilai Rp 60 juta. “Jadi saya awal ngeluarin biaya Rp 40 juta, tetapi sudah terganti lagi dari sana,” ujarnya.
Fahrurrazi mengaku tidak merasa bangga bisa menyekolahkan anaknya ke Tiongkok. Hanya saja, dirinya ingin mengamalkan Alquran dan hadits agar tidak meninggalkan generasi yang lemah. “Saya hanya bisa mengantarkan anak saya agar mendapat pendidikan yang tinggi dan lebih dari saya,” ungkapnya.
Mengapa harus ke Tiongkok? Fahrurrazi menyatakan sesuai dengan hadits yang menyatakan “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”. Menurutnya, di Tiongkok kemajuan ilmunya lebih dulu dari Eropa dan Amerika. (mga)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post