BONTANGPOST.ID, Bontang – Rencana pembangunan embung Kanaan atau kolam depresi hingga saat ini masih jauh dari harapan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Amiruddin Syam mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut terkendala pembebasan lahan.
“Pembangunan kolam depresi ini masih bermasalah di pembebasan lahan. Sampai sejauh ini belum ada lahan yang bersifat clear,” kata Amiruddin. l
Polemik pembebasan lahan ini tidak hanya terjadi kali ini. Bahkan untuk rencana pembangunan outtake dari Void Indominco yang berlokasi di depan RSUD Taman Husada juga sempat menemui kasus serupa. Padahal luasannya hanya seperempat hektare.
“Polder Telihan juga terkendala di pembebasan lahan. Polder Tanjung Laut sebelumnya juga sama,” ucapnya.
Namun demikian, Bapperida akan mendorong untuk memasukkan kajian perencanaan kolam depresi pada tahun ini. Mengingat selain untuk penanggulangan banjir, infrastruktur ini juga bisa digunakan untuk sumber baku air bersih.
“Kami akan dorong di APBD murni. Infrastruktur ini bisa jadi atau tidak tapi Polder Telihan yang dibangun,” tutur dia.
Lokasi embung berada di Kanaan. Dekat dengan infrastruktur waduk. Tepatnya di sebelah kanan akses menuju Kanaan atau samping Makam Toraja. Luasan embung diperkirakan mencapai 38 hektare.
Sejatinya rencana ini telah disusun pada 2014 silam. Tetapi, perlu dilakukan review sehubungan dengan perkembangan permukiman.
Konsep pembangunan kolam depresi dihubungkan dengan gorong-gorong besar bawah jalan besar.
Kapasitas tampung nantinya mencapai 948 ribu meter kubik. Jadi, air dari hulu akan masuk terlebih dahulu ke Waduk Kanaan. Kemudian, diarahkan untuk tertampung di embung melalui gorong-gorong. (*)