bontangpost.id – Waktu pengerjaan kontraktor pemenang lelang pembangunan ruang kelas baru SMP Negeri 1 dipastikan tidak diperpanjang. Lantas, Pemkot Bontang berjanji melanjutkan sisa pengerjaan masuk di tahun depan.
Sekretaris Kota (Sekkot) Aji Erlynawati mengatakan anggaran pengerjaan itu bakal masuk dalam APBD 2024.
“Tahun depan bakal dilanjutkan. Tetapi sisanya saja,”kata pejabat yang akrab disapa Iin ini.
Menurutnya tambahan ruang kelas baru sangat dibutuhkan oleh SMP 1. Demi menunjang proses kegiatan belajar-mengajar.
Sebab sebelumnya SMP 1 ini harus menggelar proses KBM di laboratorium hingga aula. Mengingat hanya memiliki 20 ruang kelas. Padahal jumlah rombel mencapai 25.
Sebelumnya tiga ruang kelas dibongkar untuk pembangunan ini. Sesuai dengan perencanaan bangunan akan terdiri dari 12 RKB. Konsepnya tiga lantai. Sementara Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina meminta Disdikbud untuk segera mengambil langkah.
“Harus dianggarkan di tahun depan. Kalau bisa awal tahun sudah dimulai pengerjaannya untuk sisa itu,”ucapnya.
Pasalnya jika terlalu lama maka akan berdampak kepada jadwal KBM di sekolah. Apalagi beberapa bulan ke depan akan masuk ujian akhir sekolah untuk jenjang akhir. Politikus Partai Gerindra ini juga menekankan agar pemilihan kontraktor yang benar siap.
“Jangan sampai pengerjaan kembali molor lagi. Kasihan siswa yang terkena dampak,” tutur dia.
Diketahui kontraktor pemenang tender ialah CV Amra Mandiri. Dengan nilai kontrak Rp6.624.953.658. Dengan durasi pengerjaan selama 210 hari. Terhitung 16 Mei lalu.
Sebelumnya, Pimpinan CV Amira Mandiri Iwan mengatakan sejatinya sempat meminta penambahan waktu. Permintaan itu ditujukan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Tepatnya pada pekan lalu.
“Tetapi tidak diizinkan oleh OPD terkait. Kata mereka tidak bisa (penambahan waktu),” kata Iwan.
Alhasil pengerjaan akan diselesaikan hingga durasi kontrak berakhir yakni 11 Desember mendatang. Saat ini progres pengerjaan sekira 70 persen. Adapun target pada batas akhir kontrak diyakini mampu menembus di 85 persen. “Kerangka atap sebentar lagi terpasang. Material keramik juga sudah ada,” ucapnya.
Menurutnya kendala pembangunan ini ialah mepetnya waktu. Durasi tujuh bulan tidaklah cukup. Apalagi di perjalanan beberapa material juga mengalami kelangkaan di pasar. Akibat sejumlah material terpusat untuk pembangunan di IKN. Mulai dari koral, pasir, hingga tiang pancang.
Belum lagi ketersediaan concrete juga harus mengantre. Lantaran banyaknya kontraktor juga pesan dalam jumlah banyak ke penyedia. Termasuk penyedia concrete juga memborong untuk material pasir dan koral untuk proyek yang dikerjakan.
“Kami sempat dua pekan harus menunggu. Begitu kondisinya. Jadi memang material ini jadi penyebabnya. Surat kami dari penyedia ada,” tutur dia.
Ia pun membandingkan dengan pengerjaan SD 012 Bontang Selatan yang terdiri dari dua lantai. Serta area yang lebih kecil membutuhkan tujuh bulan. Sementara SMP 1 itu terdiri dari tiga lantai. Di awal, pengerjaan tambahan pun juga harus dilakukan. Sebab kontur tanah titik pembangunan penuh lumpur. Sehingga perlu dilakukan pengerasan terlebih dahulu.
“Itu di luar perencanaan awal,” terangnya.
Nantinya pengerjaan ini secara 100 persen tidak mengakomodasi sebagian dinding di lantai tiga. Karena nilainya tidak cukup. Setelah dilakukan adendum kontrak sebelumnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post