SANGATTA – Dugaan pungutan liar dalam perekrutan Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) di beberapa kecamatan terus diselidiki Pemkab Kutim. Pasalnya, kabar tersebut sangat meresahkan. Khususnya bagi pemerintah. Karenanya, berita ini laik diungkap kepermukaan. Apakah benar atau hanya isu semata.
“Kami akan selidiki. Akan selidiki kabar ini. Akan dievaluasi SK dan orangnya. Saat ini sudah bergerak,” ujar Bupati Ismu.
Jika benar, tentu hal ini sangat disayangkan. Niat baik bupati untuk memperjuangkan honorer di kecamatan yang sudah tahunan mengabdi disalahgunakan.
“Niat baik disalahgunakan. Ini tentunya yang kami sayangkan. Tetapi kabar ini perlu diselidiki lagi. Benar atau tidak. Kan saat ini masih katanya-katanya,” ujar Ismu.
Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan ( BKPP) Kutim Zainuddin Aspan menyatakan jika kabar tersebut hanyalah isu belaka. Pihaknya sudah menurunkan tim. Akan tetapi tidak menemukan jejak pungutan tersebut.
“Kami sudah turunkan tim tetapi tidak menemukan. Kabar itu hanya isu saja. Tetapi kami akan pantau terus,” katanya.
Untuk diketahui, jumlah TK2D saat ini sudah mencapai 9400 orang. Hanya saja jumlah ini belum final. Bisa bertambah dan berkurang.
“Jadi bisa kurang karena ada yang mengundurkan diri. Tapi bisa juga bertambah, karena ada honorer guru dan perawat yang belum terdata,” katanya.
Hanya saja, dari informasi yang didapat Sangatta Post, kabar pungli tersebut benar adanya. “Benar ada pungutan. Saudara kami juga yang mengalami. Kasihan mereka. Katanya oknum kecamatan,” ujar salah satu sumber yang dirahasiakan namanya. (dy)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: