SANGATTA – Masih buruknya fasilitas penunjang sejumlah objek wisata di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) diakui Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang. Oleh karena itu pihaknya pun berjanji akan segera melakukan pembenahan. Terlebih saat ini Pemkab Kutim tengah serius melirik potensi sejumlah objek wisata tersebut, yang kedepannya, dinilai mampu menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Saat ini Pemerintah Kutim melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan, terus melakukan inventarisasi potensi-potensi wisata, yang tersebar di 18 Kecamatan di Kutim,” ujar Kasmidi.
Menurut dia, hasil inventarisasi tersebut nantinya, akan menjadi dasar bagi Pemkab Kutim, dalam melakukan pembangunan fasilitas penunjang. Sehingga objek wisata bisa dijangkau oleh masyarakat. Hasil akhir yang diharapkan, bukan hanya sekedar menjadi pemasukan bagi daerah, namun juga peningkatan ekonomi kerakyatan. Khususnya peningkatan ekonomi masyarakat lokal, yang ada pada daerah wisata tersebut.
“Jelas akan berdampak ke masyarakat. Contohnya, hotel dan penginapan akan ramai digunakan wisatawan yang berkunjung. Masyarakat juga dapat menjual dengan mudah hasil kerajinan khas lokal ke wisatawan. Dan masih banyak potensi lainnya,” terangnya.
Kasmidi mengungkapkan, salah satu unggulan destinasi wisata milik Kutim yang saat ini cukup bersinar adalah Pantai Sekerat, yang ada di Kecamatan Bengalon. Potensi keindahan alam dengan bentangan garis pantai yang panjang memang sangat menjanjikan, jika dikelola dengan baik dan benar.
Namun tak dapat dipungkiri fasilitas penunjang terutama infrastruktur menuju pantai tersebut masih kurang baik. Untuk itu, melalui inventarisasi nantinya akan diketahui, apa yang menjadi skala prioritas, dalam upaya peningkatan potensi wisata pantai Sekrat Bengalon.
“Infrastruktur penunjang seperti jalan, gazebo, tempat ibadah, parit dan drainase, akan mulai terlihat melalui inventarisasi yang terus dilakukan. Dan segera dikerjakan pada anggaran perubahan Kutim (APBD-P) tahun ini. Namun harus kembali pada skala prioritas, karena tidak mungkin sebuah pembangunan dilakukan tanpa perencanaan yang tepat dan benar,” papar Kasmidi. (aj)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: