bontangpost.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang memprogramkan penurapan melalui APBD Perubahan kali ini. Tiga titik menjadi sasaran. Meliputi Kelurahan Kanaan, Gunung Elai, dan Guntung. Kabid Sanitasi, Air Minum, dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Edi Suprapto mengatakan anggaran yang digelontorkan mencapai Rp8,7 miliar.
“Ini merupakan upaya penanganan banjir di Kota Taman,” kata Edi.
Di Kelurahan Kanaan, titik penurapan di samping bangunan lama kantor kelurahan, RT 11. Lokasi ini merupakan yang sebelumnya longsor. Anggaran yang disodorkan mencapai Rp3 miliar. Tinggi turap yang akan dibangun berkisar 4,7 hingga 5 meter. Namun ia belum bisa menjelaskan berapa panjang turapnya.
“Ada sisi kanan dan kiri sungai. Sebelumnya yang longsor sisi kanan ini sekaligus,” ucapnya.
Sebelumnya, penanganan pun masih dilakukan sederhana. Yakni dengan memasang kayu ulin sepanjang 27,5 meter sebagai tiang penyanggah kemudian diikuti oleh penumpukan karung berisi pasir. Hal itu dilakukan untuk mencegah tanah turap yang semakin tergerus air sungai.
Sementara turap di Guntung merupakan lanjutan proses sebelumnya. Panjang titik yang akan diturap yakni 100 meter. Tingginya lebih rendah dibandingkan dua titik lainya yaitu dua meter. “Ini bersambung dari proses relokasi kemarin,” tutur dia.
Dijelaskannya, kedua proyek ini masih proses persiapan. Proyek tanpa melalui skema tender. Melainkan swakelola yang pengerjaannya melibatkan unsur TNI. Diketahui penurapan Guntung sebelumnya dianggarkan Rp1,5 miliar. Panjangnya 85 meter. Enam kepala keluarga telah menjalani proses relokasi. Karena huniannya berada di titik yang akan dibangun turap.
Terakhir ialah pembangunan turap di Gunung Elai. Prosesnya sudah menyelesaikan pengadaan secara e-katalog. Lokasi turap yang dibangun berada di belakang GBI Kelir Bontang. Anggaran yang digelontorkan sejumlah Rp4 miliar. Tinggi turap yakni enam meter. Ia menuturkan terdapat dua titik. Satunya jaraknya 300 meter dari lokasi tersebut.
“Panjang turap 36 meter. Ini lokasinya berada di dekat pabrik tahu,” terangnya.
Tanpa penurapan sebelumnya, air mudah meluap hingga ke Jalan Tomat. Titik tersebut merupakan lokasi air masuk. Meskipun waktunya mepet tetapi Edi optimistis pengerjaan bisa rampung sebelum akhir tahun. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post