bontangpost.id – Fasilitas untuk mendukung pengangkutan barang jualan pedagang dan kemudahan akses pengunjung di Pasar Tamrin hingga kini belum terealisasi. Sarana Lift yang akan menghubungkan empat lantai bangunan ini sebelumnya terkendala anggaran.
Namun, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) Kamilan mengatakan sudah ada pembahasan antara Diskop-UKMP dengan DPRD, beberapa waktu silam. Nantinya saran ini akan dimasukkan pada APBD Perubahan.
“Nilainya sekira Rp 3,8 miliar. Ada dua unit lift-nya,” kata Andi.
Diharapkan sarana ini dapat memudahkan pedagang untuk membawa dagangan dari agen ke lapak mereka. Sebab selama ini pedagang harus membawa melewati anak tangga. Kecuali jika barang diangkut menggunakan sepeda motor bisa menuju ke bagian belakang tiap lantai. Mengingat ada akses terhubung yang hanya bisa dilewati dengan moda transportasi tersebut.
“Tentunya ini juga keinginan pengunjung terkait fasilitas penunjang,” ucapnya.
Tak hanya itu, pekerjaan rumah UPT Pasar ialah memperbaiki akses pengunjung disabilitas. Sebab konstruksi yang ada kurang aman. Mengingat kemiringan sangat curam. Sehingga terkesan membahayakan. Berdasarkan hasil audit untuk mendapatkan predikat pasar rakyat standar nasional juga harus dilengkapi dengan pagar sehubungan akses disabilitas itu.
“Dari awal memang tidak disiapkan sarana itu. Soal jumlah anggaran yang dibutuhkan belum diketahui,” tutur dia.
Indikator penilaian menyangkut aspek ketersediaan musala, ruang sanitasi, koridor sesuai dengan regulasi di Permendag, dan standar ukuran kios. Hasil audit juga ditemukan masih adanya genangan di lantai lapak basah. Selain itu, penempatan kelompok masih tidak terzonasi. Misalnya penjual sembako masih tergabung dengan pakaian.
“Harusnya itu dipisah. Ada empat kelompok yang ditetapkan yakni nonpangan, makanan siap saji, basah, dan khusus,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: