Penipuan Apderis Invest Diduga Capai Rp50 Miliar, Pelaku Diringkus di Jakarta

Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya (Jelita/bontangpost.id)

bontangpost.id – Ratusan orang menjadi korban penipuan investasi ternak ayam bernama Apderis Invest.

Hendrik, salah seorang investor mengatakan, beberapa investor lain tak dapat menarik profit sejak Juli lalu.

“Pihak Apderis beralasan tengah mengalami permasalahan finansial. Jadi ada investor dari Samarinda yang menarik uangnya sejumlah Rp2 miliar sebelum jatuh tempo. Setelahnya langsung macet,” katanya.

Sejak saat itu, ia mulai sulit menghubungi Apderis Invest. Puncaknya pada Agustus lalu. Adapun berdasarkan informasi yang diterimanya, banyak juga investor lain yang mengeluhkan terkait sulitnya melakukan penarikan profit.

Lebih lanjut, berita miring dan keluhan investor yang mulai beredar di kolom komentar akun media sosial Apderis Invest turut membuat sejumlah investor lain menarik modalnya.

“Karena mulai banyak yang komentar, banyak yang langsung tarik uang. Ada yang cair ada juga yang enggak,” jelasnya.

Kendati demikian, penarikan modal sebesar Rp2 miliar semestinya tidak dapat dijadikan dasar tersendatnya pembayaran profit ke investor. Mengingat jumlah investor yang tidak sedikit dan uang tersebut digunakan untuk menjalankan usaha peternakan ayamnya.

“Uangnya kan berputar di modal. Kalau seperti itu masa tidak ada profit sama sekali yang diberikan kepada investor. Laporan keuangan juga sebenarnya harus disampaikan secara transparan,” jelasnya.

Ia menyebut, mengalami kerugian senilai Rp43 juta. Padahal ia mulai berinvestasi sejak setahun lalu dan sebelumnya tetap dapat melakukan penarikan profit.

“Agustus itu benar-benar mulai terendus,” sebutnya.

Beberapa hal membuat kecurigaannya semakin besar, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melaporkan hal ini kepada polisi.

“Pertama kali saya masukkan laporan, kemudian teman-teman yang lain juga ikut melaporkan,” imbuhnya.

Diungkapkan dia, terdapat sekitar 600 orang korban investasi Apderis Invest di seluruh Indonesia yang tergabung dalam satu grup dan mengeluhkan hal yang sama.

“Enggak cuma di Bontang. Investornya ada yang dari daerah lain seperti Bandung hingga wilayah Sulawesi. 600 orang itu belum terdata semua,” ungkap dia.

Dalam rekapan data kerugian yang dilakukan kepada sekitar 212 investor, kata dia, kerugian ditaksir mencapai Rp13 miliar.

“Kecurigaan kami untuk semua investor ya sekitar Rp30 miliar sampai Rp50 miliar. Itu perkiraan,” sambungnya.

Sementara korban lain, Suci menuturkan, ia mengalami kerugian sekitar Rp150 juta. Dia bergabung awal tahun ini dan mengaku sempat beberapa kali melakukan penarikan profit.

“Beberapa hari sebelum jatuh tempo pada Juli, saya sudah hubungi untuk meminta uang saya dikembalikan sepenuhnya. Karena saya juga dengar keuangan mereka (Apderis Invest) mulai goyang. Tapi hingga saat ini enggak ada kabar,” terangnya.

Ia bersama satu temannya yang juga merupakan korban investasi ini sempat mencoba mendatangi rumah pelaku berinisial RW, tetapi tidak pernah bertemu langsung.

Ketika ia datang, lanjutnya, RW tidak dapat ditemui karena beberapa alasan. Saat ia kembali lagi, rumah mewah yang berada di wilayah Bontang Utara itu sudah digembok.

“Entah ke mana. Saya sudah hubungi admin dan RW-nya sendiri. Tetapi enggak ada balasan,” lanjutnya.

Suci mengaku mengenal pelaku, sebab laki-laki tersebut merupakan kakak kelasnya saat sekolah menengah atas (SMA). Hal itu pula yang membuatnya menaruh percaya, di samping melihat banyaknya investor yang berhasil menarik profit dari Apderis Invest.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keuntungan yang diperoleh dari nilai investasi sebesar 10 persen selama 35 hari. Persentase tersebut akan meningkat secara otomatis menjadi 12 persen selama 45 hari.

“Mulailah tertarik dan tabungan itu memang untuk modal menikah. Ternyata seperti ini ya sangat kecewa,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya mengatakan, kasus investasi tersebut telah ditangani.

Tercatat, saat ini telah ada sejumlah orang yang melayangkan laporan. “Sekitar 18 sampai 20 pelapor,” tambahnya.

Laporan yang masuk pun tidak hanya berasal dari warga Bontang, tetapi ada yang dari luar daerah.

“Ada yang melapor melalui surat, ada juga yang melapor melalui hotline dari Kapolda. Semua kami proses,” sebutnya.

Pihaknya pun telah memeriksa beberapa saksi dan kasusnya telah ditingkatkan ke tahap penyidikan.

Menurut informasi terakhir yang diterima redaksi bontangpost.id, pelaku telah ditangkap oleh Sat Reskrim Bontang di Jakarta, Kamis (23/11/2023) lalu.

“Sudah ditangkap. Kami bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk mengurus administrasinya. Selanjutnya kami bawa ke Bontang,” pungkasnya. (*)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor