Bela Adat Kutai, Kumpulkan Tanda Tangan 

DUKUNGAN: Warga Kutai berkumpul untuk mengumpulkan tanda tangan menentang penistaan adat dan budaya.(LUKMAN/METRO SAMARINDA)

Penistaan Tradisi Belimbur Sakiti Warga

SAMARINDA – Dugaan penistaan adat dan budaya Kutai dalam tradisi Belimbur pada Festival Erau di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) membuat masyarakat Kaltim gerah. Khususnya warga Kutai yang berada di wilayah Tenggarong dan Samarinda. Makanya, sejumlah warga berinisiatif melakukan aksi pengumpulan tanda tangan menuntut pelaku penistaan diproses hukum.

Kegiatan pengumpulan tanda tangan mulai dilakukan pada Sabtu (5/8) lalu. Bertempat di Gelanggang Olahraga (GOR) Sempaja, sejumlah warga Kutai dari Samarinda dan Tenggarong melakukan aksi pembubuhan tanda tangan. Tanda tangan dikumpulkan dalam buku besar sejak pukul 15.00 Wita.

Edy Susanto, inisiator dan koordinator aksi menyebut, pengumpulan tanda tangan ini dilakukan menindaklanjuti postingan akun bernama “Pelita Senja” di Facebook yang dianggap telah menciderai adat dan budaya Kutai. Yaitu tradisi Belimbur yang menjadi penutup Festival Erau 30 Juli lalu.

Dalam postingannya, pemilik akun yang mendeskripsikan diri sebagai “Hantu Kacak” mengunggah foto Belimbur dengan tulisan “Hari Di mana Seluruh Pria Menyakiti Wanita Secara Terbuka dan Lazim Secara Tradisional”. Kalimat inilah yang memantik amarah masyarakat khususnya warga Kutai.

“Postingan itu sangat menyakiti kami sebagai orang Kutai, khususnya yang tinggal di Samarinda dan Tenggarong. Dalam tradisi orang Kutai, bahkan di daerah mana saja di Indonesia tidak ada dan tidak dibenarkan pelecehan seperti yang dituliskan akun tersebut,” jelas Edy.

Kata dia, sebelumnya warga telah memberikan semacam ultimatum kepada pemilik akun untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf. Namun belum ada itikad baik dari yang bersangkutan. Malahan permintaan maaf yang diunggah melalui akun facebook seakan-akan menyalahkan pemerintah, keraton, dan masyarakat Kukar karena dianggap membiarkan pelecehan dalam tradisi Belimbur.

“Saya bersama saudara-saudara saya, teman-teman orang Kutai merasa hati tergerak karena Belimbur merupakan tradisi leluhur kami,” tambahnya.

Edy menyebut, tanda tangan yang dikumpulkan ditujukan untuk mendukung pihak kesultanan dan kepolisian. Agar bisa menindaklanjuti kasus penistaan ini sampai ke jalur hukum. Sebenarnya sudeah ada warga Kutai yang melaporkan kasus ini ke kepolisian. Namun, pelaporannya dilakukan di Polres Samarinda. Sementara laporan ke Polres Kukar sebagai tempat kejadian perkara belum dilakukan.

“Maksud kami, setelah tanda tangan terkumpul dan disepakati, selanjutnya mungkin paling lambat Senin sore kami melaporkan ke Polres Kukar. Karena tempat kejadian perkara di sana,” beber Edy.

Pelaporan yang dilakukan nantinya bukan hanya terhadap pemilik akun “Pelita Senja” yang dianggap telah melecehkan adat. Melainkan juga melaporkan para pelaku pelecehan dalam pelaksanaan Belimbur. Yaitu orang-orang tidak bertanggung jawab yang mengambil kesempatan dalam acara Belimbur dengan melecehkan perempuan-perempuan yang melintas.

“Kan ada barang bukti berupa video dan foto. Saya rasa kepolisian bisa cepat mengusut, mungkin laporan saja yang belum masuk,” imbuhnya.

Khusus untuk pelecehan adat yang dilakukan pemilik akun “Pelita Senja”, bila memungkinkan bukan hanya diselesaikan melalui jalur hukum. Melainkan juga dengan hukum adat. Kata dia, siapapun yang hidup di Kaltim mesti menjunjung adat istiadat yang berlaku di Kaltim. Khususnya adat Kutai mengingat menurut sejarah Kaltim berada di wilayah Kerajaan Kutai.

“Yang kami minta cuma di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Tidak ada yang lain. Kami ini tidak suka cari perkara. Cuma kami ini warga Kutai ya Jangan dipancing,” tegas Edy.

Informasi pengumpulan tanda tangan ini sendiri disebarkan melalui Facebook. Sejumlah warga Kutai dari Samarinda dan Tenggarong datang ke GOR Sempaja Sabtu kemarin untuk membubuhkan tanda tangan. Bahkan kerabat Kesultanan Kutai ikut hadir dalam aksi ini. Targetnya, aksi ini mampu mengumpulkan seribu tanda tangan. Pengumpulan dilakukan dengan cara bergerilya menemui warga.

“Malahan informasinya teman-teman di Kaltara juga melakukan aksi serupa. Termasuk juga di Bontang. Mudah-mudahan ini bisa jadi respon yang baik,” ujarnya.

Diakui Edy, masyarakat Kutai menyayangkan adanya oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Yaitu yang mengambil kesempatan dalam acara Belimbur dengan melecehkan perempuan yang melintas. Karenanya ada hikmah dalam kasus “Pelita Senja” sebagai momentum mengurangi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dalam Festival Erau.

“Harapannya hal-hal buruk jadi semakin berkurang. Mudah-mudahan dari tahun ke tahun jadi lebih baik. Itulah keinginan kami,” pungkas Edy.

Minta Aparat Bertindak

ADANYA oknum-oknum tak bertanggung jawab dalam kegiatan Belimbur penutup Festival Erau di Tenggarong, 30 Juli 2017 lalu disesalkan banyak pihak. Pasalnya, oknum yang melakukan pelecehan dengan menyentuh badan warga saat Belimbur dianggap memunculkan citra buruk terhadap tradisi ini. Karena itu aparat kepolisian diminta menindak para pelaku tersebut.

Hal ini diungkapkan Raden Dedy, kerabat Kesultanan Kutai yang datang dari Tenggarong ke GOR Sempaja untuk ikut mengumpulkan tanda tangan. Kata Dedy, pengamanan Festival Erau termasuk pelaksanaan Belimbur diserahkan kepada aparat keamanan. Akan tetapi, bukan hal mudah melakukan pengawasan di tengah banyaknya pengunjung yang hadir di Tenggarong.

“Kenyataannya di lapangan, pengunjung yang datang tempo hari begitu banyak. Ya pasti adalah yang kecolongan. Dan saya yakin para pelaku merupakan orang-orang yang tidak mengerti tentang budaya,” ungkap Dedy.

Sebagai pemilik kebudayaan, kesultanan mengimbau aparat tetap menertibkan dan memberikan sanksi kepada para pelaku pelecehan. Karena menurut Dedy, kasus pelecehan masuk dalam ranah tindak pidana. Kata dia, kerabat kesultanan siap membantu terkait pelaporannya bila memang ada bukti yang cukup untuk itu.

“Dengan kejadian ini kami mengambil hikmah. Artinya masih ada masyarakat Kutai yang mencintai budayanya. Untuk laporan, kami siap membantu kawan-kawan yang melaporkan bila bukti memang cukup. Intinya kami masih menghormati hukum dan aparatnya,” beber Dedy.

Karena itu dia berharap kejadian ini menjadi tonggak kebangkitan masyarakat Kutai. Agar masyarakat semakin mencintai budaya. Sehingga bisa menciptakan etos kerja yang baik dalam kehidupan.

Sementara itu Rudi Siswandi dari Keroan Pemuda Koetai 7 Benua (KPK-7B) meminta semua ormas kedaerahan untuk terus menjaga budaya Kaltim. Dia meminta semua ormas tersebut menyatukan suara untuk memperkuat adat Kutai. Adapun untuk kasus penistaan adat, Rudi meminta kepolisian untuk segera memrosesnya secara hukum.

“Kami minta agar kepolisian segera mengusut oknum-oknum yang kemarin merusak acara Erau. Ataupun yang menggungah di dunia maya agar segera diproses. Kami akan terus mengawasi, dan mungkin ada beberapa oknum yang akan kami antar laporannya besok (hari ini, Red.),” beber Rudi.

Untuk diketahui, Belimbur merupakan tradisi saling menyiram air bersih yang sudah berlangsung ribuan tahun. Tradisi ini punya makna penyucian diri masing-masing individu. Sayangnya tradisi ini tercoreng oleh aksi oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan pelecehan pada warga yang melintas di jalan saat Belimbur berlangsung.

Ditambah lagi muncul oknum warga yang mengunggah postingan di jejaring sosial facebook yang menyebut Belimbur sebagai hari menyakiti perempuan secara tradisional. Unggahan inilah yang lantas menyulut emosi masyarakat Kaltim khususnya warga Kutai. Akun bernama “Pelita Senja” yang mengunggah pun mendapat banyak tanggapan negatif dari warganet di media sosial.  (luk)

Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News

Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:


Exit mobile version
https://www.bethhavenbaptistchurch.com/ anakslot https://torontocivics.com/ http://sultansawerlogin.com slot gacor arya88 slot gacor slot raffi ahmad slot raffi ahmad 77 https://attanwirmetro.or.id/ https://attanwirmetro.or.id/dolph/asd/ https://idtrack.co.id/ https://autoglass.co.id/ slot raffi ahmad 77 https://dabindonesia.co.id/ slot gacor https://tesiskita.com/ slot raffi ahmad https://bontangpost.id/ slot raffi ahmad 77 Anakslot https://karyakreatif.co.id/ slot raffi ahmad 88 Anakslot arya88 kicautoto kicautoto slot thailand https://www.ajlagourmet.com/ kicautoto situs raffi ahmad gacor slot raffi ahmad 88 situs scatter hitam situs scatter hitam slot toto Link Gacor Hari Ini Slot Bca Situs deposit 25 ribu https://cdn.sena.co.th/ toto 4d https://www.ajlagourmet.com/-/ daftar slot gacor