TAK sabar lalu merusak, itulah gambaran yang tersaji pada kedatangan dan keberangkatan KM Binaiya Minggu (24/6) lalu. Membeludaknya jumlah penumpang yang datang ditambah banyaknya penumpang yang hendak pergi ke luar daerah membuat situasi dermaga sedikit tegang.
Sejatinya, skema yang diterapkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) yakni mengutamakan penumpang yang turun terlebih dahulu. Dishub terpaksa mengunci pintu masuk ruang tunggu Pelabuhan Loktuan dikarenakan jumlah penumpang yang banyak. Hal ini membuat ribuan penumpang yang hendak berangkat pun geregetan.
Tak sabar menunggu ditambah masuknya segelintir penumpang melalui pintu samping membuat pintu utama pun didobrak. Seketika penumpang berlarian menuju pagar pembatas dermaga sembari membawa barang bawaannya.
Hasna salah satu calon penumpang KM Binaiya menuju Awerange membenarkan jikalau terjadi aksi dorong sebelum pintu dibuka secara paksa. Menurutnya kejadian ini dilakukan oleh oknum calon penumpang yang berada di baris terdepan selama proses mengantre.
“Orang yang di depan dorong pintunya,” kata perempuan yang berasal dari Kaubun, Kutai Timur ini.
Ia mengaku telah datang di pelabuhan sejak pukul 21.00 Wita. Akibat berdesakan dengan penumpang lain, Hasna merasakan sesak di bagian dadanya.
“Seharusnya dari tadi dibuka. Seperti disiksa, kalau ada yang mati bagaimana,” keluhnya.
Pun demikian yang dirasakan oleh Nella, warga Loktuan yang hendak menuju Pinrang. Jumlah penumpang yang banyak sementara tempat mengantre yang tidak dapat menampung banyak penumpang membuat hawa menjadi panas.
“Saya kepanasan karena sesaknya berdesakan di depan pintu masuk ruang tunggu,” kata Nella.
Jebolnya pintu utama rupanya membuat iri calon penumpang yang berada di samping gedung. Beberapa calon penumpang pun memanjat pagar melihat para petugas teralihkan perhatiannya saat pintu utama terbuka.
Tak sampai di situ, aksi tidak terpuji juga dilakukan oleh calon penumpang. Di salah satu titik pagar pembatas dermaga pun ikut ditendang. Alhasil satu tiang rusak.
Melihat hal itu petugas keamanan pun mencoba pengejar pelaku. Namun usaha tersebut tak membuahkan hasil dikarenakan pelaku segera berlari menuju kerumunan calon penumpang lainnya.
Kepala Dishub Sukardi mengatakan, seharusnya ada tindakan tegas yang dilakukan oleh petugas keamanan. Terutama bila pelaku tersebut dapat berhasil tertangkap. “Jika ketahuan merusak seharus petugas tangkap dan jangan diberangkatkan,” kata Sukardi.
Ia menuturkan penjagaan sudah dilakukan di segala titik mulai pintu masuk hingga dermaga. Namun jumlah penumpang ditambah fokus kedatangan dan keberangkatan sedikit membuat penugasan terpecah.
Sukardi menuturkan skema yang dilakukan sudah sesuai. Karena jika pintu dibuka di awal maka pertemuan penumpang di dermaga akan semakin sesak. “Perlu waktu untuk menyelesaikan penumpang yang datang agar segera meninggalkan lokasi dermaga,” tukasnya. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post