BONTANG – Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (Popprov) Kaltim akan dihelat September mendatang di Samarinda. Tak tinggal diam, Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Bontang menggelar proses seleksi untuk menjaring bibit muda di bidang basket.
Kegiatan ini dimulai dari beberapa hari lalu, bertempat di lapangan basket komplek Stadion Bessai Berinta. Ketua Harian Perbasi Bontang Arianto mengatakan, nantinya dari 9 tim putra dan 5 tim putri yang berlaga akan dipilh 24 pemain di tiap kategori.
“Nanti setelah ujian semester atau setelah lebaran, kami akan lakukan pemusatan latihan (Training Center/TC, Red.),” kata Arianto usai mengamati partai final dari ajang seleksi tersebut, Sabtu (21/4) lalu.
Arianto menuturkan, nantinya hanya 12 pemain di setiap kategori yang diberangkatkan, dari jumlah yang mengikuti program TC. Tentunya pemain dengan fisik prima dan mampu menerapkan skema pelatih yang akan didaftarkan untuk mewakili Bontang.
Di ajang seleksi ini, tim yang berhasil menyabet juara pertama pastinya akan mendapat kouta pemain lebih. Dan dipastikan pula, pelatih pemenang akan menjadi juru taktik di kategori tersebut.
“Ini kami dari meja official telah mendaftar beberapa pemain yang kami pandang masuk TC. Tetapi kami akan bahas lebih lagi dengan beberapa pelatih tim basket yang mengikuti ajang seleksi ini,” ungkapnya.
Pada partai puncak, SMA Yayasan Pupuk Kaltim (YPK) berhasil mengawinkan gelar di sektor putra dan putri pada perhelatan seleksi ini. Keduanya berhasil mengalahkan tim SMAN 1 Bontang di ajang final. Di sektor Putri, SMA YPK menang tipis satu bola 17-15.
Di awal kuarter tim putri SMAN 1 Bontang mampu mendominasi permainan. Amanda Putri tampil memukau dengan mencetak 3 poin. Semuanya dihasilkan dari kejelian memanfaatkan tembakan free throw.
Sementara SMA YPK terlihat canggung menerapkan skema pelatih, alhasil hanya mampu mengemas 2 poin melalui pemain nomor punggung 38 Aliecya Zahraa. Kuarter ini ditutup dengan kedudukan 2-7.
Kuarter kedua kembali SMAN 1 Bontang memperlebar jarak dengan mengemas 4 poin melalui aksi Anggreani dan Silmi Agitha. Persaingan sengit terjadi di kuarter ketiga, SMAN 1 Bontang kesulitan mengembangkan permainan sehingga kondisi ini dimanfaatkan oleh SMA YPK.
Tercatat 8 poin berhasil dicetak oleh tim putri SMA YPK. Adalah Nazla Syauki yang menjadi peran di balik kebangkitan tim besutan Yudha Ismail ini, dengan 6 poin hasil tembakannya. Skor akhir di kuarter tiga sangat tipis dengan keunggulan tim SMAN 1 Bontang 11-12.
Anti klimaks terjadi di kuarter terakhir. Empat skor yang dikemas oleh tim SMAN 1 Bontang tak mampu mengejar 5 angka hasil raihan Aliecya Zahraa cs. Ketika peluit wasit dibunyikan, skor ditutup dengan keunggulan SMA YPK 17-15.
Pelatih SMA YPK Yudha Ismail mengaku anak didiknya mengalami grogi hingga di kuarter kedua. Alhasil fokus pemain akan pola defense tidak maksimal. “Pemain saya grogi, sehingga tim lawan mudah saja menyerang dan mencetak angka,” kata Yudha.
Terpisah, Pelatih SMAN 1 Bontang Zahri menyetujui pertandingan di babak final ini berlangsung seru. Senada, pemain tim putri SMAN 1 Bontang tidak fokus di dua kuarter sisa. “Anak-anak terlalu terburu-buru lihat skor hasilnya jadi kurang tenang,” ungkap Zahri.
Sementara di sektor putra, jalannya pertandingan tidak kalah serunya. SMA YPK berhasil menekuk SMAN 1 Bontang dengan skor tipis 27-26. Dua nama yakni Zidane (SMA YPK) dan Dea (SMAN 1 Bontang) terpilih menjadi pemain terbaik dalam perhelatan ini.
Posisi juara ketiga untuk putra berhasil diraih oleh SMKN 3 Bontang, sedangkan sektor putri disandang oleh SMA YPVDP Bontang. (ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: