bontangpost.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) memastikan pembangunan masjid terapung di Kampung Selambai, Loktuan sebagian besar telah rampung. Kabid Tata Ruang dan Tata Bangunan Dinas PUPRK Robysai Manassa Mallisa mengatakan kini tinggal menunggu pembentukan badan pengelola masjid.
“Supaya ada penanggung jawab. Setelah badan pengelola terbentuk baru diresmikan,” kata Robysai.
Meskipun demikian, sarana parkir dan taman dari bangunan itu masih belum jelas. Sebab lahan yang ada digunakan sementara oleh Dinas Perhubungan (Dishub) untuk rencana uji kir. Sembari menunggu pembangunan gedung definitif rampung pada akhir tahun ini. Sebelumnya pos anggaran untuk keduanya ditaksir Rp 7 miliar.
“Setelah kir keluar baru bisa bicara banyak. Karena lahannya agak luas. Supaya tidak mubazir,” ucapnya.
Ia juga menyatakan penganggaran untuk sarana parkir belum dimasukkan dalam batang tubuh APBD tahun ini. Kemungkinan tahun depan. Sementara untuk pemasangan pagar akan masuk perencanaan tahun ini. Konsep pagar berbentuk tiang pancang. Supaya menghindari tabrakan bangunan dengan perahu nelayan.
“Pengerjaan pagar tahun depan. Kalau proyeksi anggaran saat ini belum tahu. Kebutuhan anggaran dan model baru bisa diketahui setelah perencanaan rampung,” tutur dia.
Adapun masjid terapung yang dinamai masjid Al-Muhajirin ini didesain laiknya kapal. Di ujungnya, menjorok membentuk moncong kapal dengan lantai kaca. Ada pula gerbang rasul yang terletak tepat sebelum memasuki lambung masjid.
Pengerjaan masjid terapung ini dimulai 2018 lalu ketika perencanaan rampung. Memasuki 2019, pengerjaan tahap I dimulai dengan total anggaran sebesar Rp 33,2 miliar. Setahun berselang memasuki pengerjaan tahap II dengan biaya Rp 28,2 miliar. Tahun lalu Pemkot menggelontorkan anggaran sebesar Rp 11 miliar untuk lanjutan pembangunan. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post