BONTANG – Bangunan Pasar Rawa Indah telah selesai dikerjakan oleh PT Sasmito selaku kontraktor pelaksana. Namun, jadwal peresmian bangunan hingga kini belum jelas. Asisten Administrasi Umum Sekkot Bontang Sarifah Nurul Hidayati mengatakan, pihaknya belum bisa memprediksi waktu peresmian itu.
“Pastinya tahun ini. Tetapi kapannya belum bisa ditentukan,” kata Nurul. Dalam waktu dekat, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) bakal dipanggilnya. Tujuannya memastikan data antara jumlah pedagang yang akan dipindah dengan ketersediaan lapak dan kios di bangunan pasar.
“Supaya tidak ribut. Itu (data) harus dipastikan. Jangan sampai pedagang lama yang seharusnya dapat lapak tetapi tidak kebagian,” ucapnya.
Dituturkan dia, saat ini pihak kontraktor masih melakukan perbaikan ringan. Terutama yang terjadi di bangunan pasar lama. Sebab, sebagian dinding mengalami keretakan. Nurul pun telah mendatangi lokasi pengerjaan untuk memastikan kondisi bangunan.
“Retaknya dinding itu karena bangunan tidak ditempati dalam waktu lama,” sebut dia.
Pihak kontraktor pun telah diperintahkan untuk memperbaiki segala kerusakan. Sebab, bangunan masuk masa pemeliharaan selama setahun. Jadi, setiap kerusakan masih menjadi tanggung jawab PT Sasmito.
Diberitakan sebelumnya, PT Sasmito saat ini fokus dalam perbaikan bangunan lama setelah selesainya pengerjaan pembangunan tahap dua akhir tahun lalu. Bangunan pun telah diserahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK).
Bentuknya berupa keretakan dinding, warna dinding memudar, plafon bocor, dan penyumbatan di pipa hidran.
“Kerusakannya ringan. Kami tetap akan perbaiki selama masa perawatan bangunan ini. Diakibatkan bangunan itu belum ditempati dengan waktu lama,” kata Ridho.
Berkenaan keretakan dinding bakal ditambal dengan semen. Selanjutnya dilakukan pengecatan ulang. Pengecatan ulang ini pun berlaku terhadap sebagian titik yang warna dindingnya telah memudar. Sementara penggantian plafon menjadi solusi bagi kebocoran atap ruangan. Mengingat material lama tentu tidak bisa digunakan lagi.
Adapun penyumbatan hidran diakibatkan oleh sarang burung walet yang masuk pipa tersebut. Dijelaskan dia, pihak kontraktor telah berhasil membersihkan pipa beberapa waktu lalu, sehingga prasarana ini telah berfungsi normal.
“Ini juga telah dicek petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan,” ucapnya.
Diketahui, PT Sasmito berhasil memenangkan proses lelang mengalahkan tiga perusahaan BUMN. Nilai proyek pembangunan tahap dua ini mencapai Rp 90 miliar. Bersumber dari APBD Bontang. Adapun sistem pembayarannya menggunakan mekanisme tahun jamak atau multiyears. (*/ak/kri/k16/kpg)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post