bontangpost.id – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day tahun ini diisi dengan cara berbeda oleh BPJAMSOSTEK Cabang Bontang. Bertepatan di bulan Ramadan, peringatan itu diisi dengan buka puasa bersama perwakilan serikat pekerja (SP) dan Pemkot Bontang. Serta, penyaluran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan bantuan beasiswa bagi ahli waris peserta yang telah wafat.
Kegiatan dipusatkan di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Jalan Awang Long, Bontang Baru, Bontang Utara, Selasa (4/5/2021) malam. Penyaluran bantuan secara simbolis dilakukan langsung oleh Wali Kota Bontang Basri Rase. Ia didampingi Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Bontang Ramdani dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Bontang Ahmad Aznem.
Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Bontang dalam pidatonya mengatakan, sengaja pihaknya mengisi May Day dengan cara berbeda di tahun ini. Tujuannya, untuk memperkuat silaturahmi BPJAMSOSTEK bersama mitra strategis, dalam hal ini serikat pekerja dan pemerintah Kota Bontang.
Selaku badan yang ditunjuk langsung presiden RI untuk menyelenggarakan jaminan sosial ketenagakerjaan nasional, BPJAMSOSTEK terus bekerja memberi pelayanan terbaik kepada publik. Pada 2020 lalu, BPJAMSOSTEK merealisasikan pencairan dana Rp 175 miliar. Ini merupakan nilai klaim peserta yang jumlahnya mencapai 8 ribu.
Dia berharap agar ke depan cakupan jaminan sosial semakin meluas. Baik di lingkup nasional, terlebih di Bontang. Agar semakin banyak pekerja, baik di sektor formal dan non formal dapat merasakan manfaat dari jaminan sosial ini.
“Manfaatnya bagi masyarakat tentu untuk mengurangi risiko ketika bekerja,” beber Ramdani dalam sambutannya.
Pada periode kali ini, BPJAMSOSTEK Cabang Bontang mencairkan Rp 1,073 miliar. Ini akumulasi klaim JKK dari 115 peserta. Sementara pemberian beasiswa menyasar 79 anak. Mereka adalah ahli waris dari 48 peserta yang telah wafat.
Selanjutnya pada peringatan May Day kali ini dilakukan penyerahan secara simbolis kepada salah satu ahli waris dari perusahaan berupa santunan meninggal dunia akibat kecelakaan kerja dengan total 407 juta. Sementara untuk peserta lainnya diberikan santunan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Jaminan Kecelakaan Kerja atau JKK adalah santunan berupa uang tunai atau pelayanan kesehatan tanpa batasan biaya sesuai kebutuhan medis yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja. Atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. JKK merupakan satu dari lima program yang ditawarkan BPJAMSOSTEK kepada publik selain Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Sementara beasiswa adalah salah satu manfaat yang bisa diterima peserta BPJAMSOSTEK yang telah wafat. Besaran bantuan yang diberikan Rp 174 juta. Ini untuk menyokong biaya pendidikan maksimal dua anak.
Nilai bantuan yang dikucurkan BPJAMSOSTEK berbeda untuk tiap jenjang pendidikan. Untuk level sekolah dasar (SD) kucuran bantuan Rp 1,5 juta per tahun. Menengah pertama (SMP) Rp 2 juta. Menengah atas (SMA) 2 juta. Dan perguruan tinggi Rp 12 juta dengan durasi studi maksimal 5 tahun.
“Seluruh manfaat ini tentu akan dirasakan apabila menjadi peserta BPJAMSOSTEK. Sebabnya kami terus berupaya memperluas cakupan peserta. Untuk itu kami tentu butuh bantuan banyak pihak khususnya Pemkot Bontang,” paparnya.
Sementara, Wali Kota Basri mengatakan, atas nama Pemkot Bontang mengucapkan terima kasih kepada serikat buruh dan perusahaan. Momen ini dapat menjadi langkah baik untuk membangun sinergitas antara perusahaan, buruh, dan pemerintah.
“Semoga ini jadi momentum kita semua untuk membangun Kota Bontang yang hebat dan beradab,” tegasnya.
Dia mengatakan saban tahunnya May Day diperingari di Bontang. Momentum ini tak akan berakhir sekadar perayaan tahunan saja. Wali Kota Basri janji, pemkot di bawah kepemimpinannya turut berjuang agar hak-hak buruh di Bontang terpenuhi. Sebab dia tak menampik, masih banyak buruh di Bontang yang belum menerima haknya atau mengalami kesenjangan.
Menurutnya seluruh pihak mesti menyadari buruh dan perusahaan adalah dua entitas yang sukar dipisahkan. Kemajuan perusahaan sangat ditentukan kualitas para pekerjanya (buruh). Kesejahteraan dan tingkat produktivitas buruh juga bergantung pada seberapa mafhum perusahaan dalam pemenuhan hak mereka. Sebabnya dia mendorong agar kedua entitas ini saling bekerjasama. Pemkot Bontang akan berdiri pada posisi mendukung keduanya untuk bangun bersama, saling berdaya bersama.
“Saya berharap kerja sama yang terjalin lebih baik. Lebih toleran dalam menghadapi tantangan ke depan. Buat buruh kita, wajib hukumnya untuk terus meningkatkan kapasitas,” ujar Wali Kota Basri menutup sambutan dalam kegiatan itu. (*)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post