bontangpost.id – Ancaman gelombang ketiga tren sebaran Covid-19 di Kota Taman perlu diwaspadai. Bahkan, capaian angka kesembuhan mengalami penurunan drastis dalam sepekan belakangan. Imbas meningkatnya kasus terkonfirmasi baru tiap harinya.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Adi Permana di medio bulan lalu capaian angka kesembuhan sudah mencapai 97 persen. Dengan total kasus aktif 90 pada 13 Juni silam. Namun kini melorot hingga 89,9 persen. “Jumlah kasus aktif itu bertambahnya puluhan sekarang per harinya, sementara kesembuhan mentok di belasan,” kata Adi.
Berdasarkan hasil swab PCR yang diterima satgas pada Minggu (27/6/2021) tercatat ada 57 kasus terkonfirmasi baru. Terbanyak menyasar Kelurahan Loktuan dengan 12 kasus. Disusul Tanjung Laut di urutan kedua yakni 11 kasus. Total kasus terkonfirmasi sejak awal pandemi hingga sekarang mencapai 6.746.
“Jumlah kasus aktif menjadi 582 atau 8,6 persen. Naik 54 dari hari sebelumnya,” ucapnya.
111 pasien kini mendapatkan perawatan intensif di fasilitas kesehatan. 471 orang yang terkonfirmasi harus melakukan isolasi mandiri di rumah. Umumnya mereka ialah pasien dengan status gejala ringan atau tanpa gejala. Pada hari sama terdapat dua pasien dinyatakan sembuh. Berasal dari Kelurahan Api-Api dan Bontang Kuala.
Sementara kasus kematian bertambah satu menjadi 100. Menyasar warga RT 1, Satimpo. Ini merupakan kasus kematian pertama di kelurahan tersebut. Critical rate tetap 1,5 persen. Tidak bergeraknya persentase kematian lantaran jumlah kasus terkonfirmasi baru melonjak signifikan.
Kini, 10 kelurahan kini berstatus zona merah. Meliputi Belimbing, Guntung, Loktuan, Gunung elai, Gunung telihan, Satimpo, Tanjung Laut, Api-Api, Tanjung Laut Indah, dan Berebas Tengah. Wilayah ini jumlah kasus aktifnya di atas 20. Sementara Bontang Baru dan Bontang Kuala masuk zona oranye. Tiga kelurahan lain yakni Kanaan, Bontang Lestari, dan Berbas Pantai berada di zona kuning.
Adi meminta warga tetap untuk mematuhi protokol kesehatan. Meliputi rutin mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan. Pemerintah saat ini sedang gencar melakukan upaya vaksinasi. Tetapi demikian orang yang sudah divaksin tidak menutup kemungkinan terpapar virus korona. “Bisa terpapar tetapi antibodi yang sudah ada itu tidak memperparah kondisi klinisnya,” pungkasnya. (*/ak)
Simak berita menarik bontangpost.id lainnya di Google News
Ikuti berita-berita terkini dari bontangpost.id dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
Discussion about this post